Jakarta (ANTARA) - E-Log Book Penangkapan Ikan dinilai menjadi kunci penting dalam pengelolaan perikanan di Indonesia, terutama dalam penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kunci utama keberhasilan pengelolaan perikanan tergantung pada pengelolaan data dan informasi yang memadai, serta berkualitas. Salah satunya melalui penerapan E-Log Book Penangkapan Ikan,” kata Koordinator Kelompok Pemantauan, Analisis Pengelolaan, dan Alokasi Sumber Daya Ikan Direktorat PSDI KKP Diding Sudira Efendi dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Dia menyebut pemantauan data terkait status dan stok perikanan yang efisien merupakan acuan utama bagi regulasi praktik penangkapan ikan melalui aturan pengendalian panen.
Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Indonesia tengah menyusun skema transformasi kebijakan pengelolaan perikanan melalui penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Ikan hasil tangkapan yang disampaikan nakhoda melalui e-log book akan dijadikan data realisasi pemanfaatan kuota dalam aplikasi Penangkapan Ikan Terukur Elektronik (e-PIT).
E-PIT memuat beberapa layanan yang ada di KKP, di antaranya Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT), Sistem Informasi Pendaftaran Kapal Perikanan (SIPALKA), Sistem Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (TemanSPB), Sistem Informasi Pengawasan (e-SLO), Sistem Informasi PNBP Online (Simponi), Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP), serta Sistem Informasi Log Book Penangkapan Ikan (SILOPI).
KKP bersama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menyelenggarakan Sosialisasi Pendataan e-Log Book Penangkapan Ikan dan Crew-Operated Data Recording System (CODRS), di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, untuk kapal penangkap tuna.
Dari kerja sama itu diharapkan dapat diperoleh data perikanan tuna yang berkualitas, berupa peningkatan akurasi jenis dan berat ikan yang dilaporkan, serta meningkatkan coverage level kapal yang menerapkan E-Log Book Penangkapan Ikan.
Baca juga: 30 persen produksi perikanan Sulut diekspor
Baca juga: Proyek kerja sama FAO dan KKP jadi sorotan lokakarya GEF
“Kami berharap nelayan, pemilik kapal, dan nakhoda dapat memahami pentingnya pengisian e-log book. Dengan adanya penerapan e-log book dalam usaha penangkapan ikan bagi kapal perikanan di atas 5 GT, kami di UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah I juga akan terbantu mendapatkan data produksi ikan dengan lebih mudah, akurat, dan real time," katanya.
“Kegiatan penerapan e-log book dan CODRS merupakan upaya untuk mengatasi salah satu hambatan pengelolaan perikanan di Indonesia yaitu minimnya data perikanan," kata Sustainable Fisheries Senior Manager YKAN Glaudy Perdanahardja.
“Kunci utama keberhasilan pengelolaan perikanan tergantung pada pengelolaan data dan informasi yang memadai, serta berkualitas. Salah satunya melalui penerapan E-Log Book Penangkapan Ikan,” kata Koordinator Kelompok Pemantauan, Analisis Pengelolaan, dan Alokasi Sumber Daya Ikan Direktorat PSDI KKP Diding Sudira Efendi dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Dia menyebut pemantauan data terkait status dan stok perikanan yang efisien merupakan acuan utama bagi regulasi praktik penangkapan ikan melalui aturan pengendalian panen.
Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Indonesia tengah menyusun skema transformasi kebijakan pengelolaan perikanan melalui penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Ikan hasil tangkapan yang disampaikan nakhoda melalui e-log book akan dijadikan data realisasi pemanfaatan kuota dalam aplikasi Penangkapan Ikan Terukur Elektronik (e-PIT).
E-PIT memuat beberapa layanan yang ada di KKP, di antaranya Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT), Sistem Informasi Pendaftaran Kapal Perikanan (SIPALKA), Sistem Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (TemanSPB), Sistem Informasi Pengawasan (e-SLO), Sistem Informasi PNBP Online (Simponi), Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP), serta Sistem Informasi Log Book Penangkapan Ikan (SILOPI).
KKP bersama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menyelenggarakan Sosialisasi Pendataan e-Log Book Penangkapan Ikan dan Crew-Operated Data Recording System (CODRS), di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, untuk kapal penangkap tuna.
Dari kerja sama itu diharapkan dapat diperoleh data perikanan tuna yang berkualitas, berupa peningkatan akurasi jenis dan berat ikan yang dilaporkan, serta meningkatkan coverage level kapal yang menerapkan E-Log Book Penangkapan Ikan.
Baca juga: 30 persen produksi perikanan Sulut diekspor
Baca juga: Proyek kerja sama FAO dan KKP jadi sorotan lokakarya GEF
“Kami berharap nelayan, pemilik kapal, dan nakhoda dapat memahami pentingnya pengisian e-log book. Dengan adanya penerapan e-log book dalam usaha penangkapan ikan bagi kapal perikanan di atas 5 GT, kami di UPT Pelabuhan Perikanan Wilayah I juga akan terbantu mendapatkan data produksi ikan dengan lebih mudah, akurat, dan real time," katanya.
“Kegiatan penerapan e-log book dan CODRS merupakan upaya untuk mengatasi salah satu hambatan pengelolaan perikanan di Indonesia yaitu minimnya data perikanan," kata Sustainable Fisheries Senior Manager YKAN Glaudy Perdanahardja.