Mataram, (Antara) - Biji "labu seksi" yang dikembangkan oleh kelompok wanita tani (KWT) Kenangan Lingkungan Banjar Kelurahan Dasan Agung Kota Mataram sejak tahun 2011 kini menjadi cendramata khas kelompok tani tersebut.
"Setiap tamu yang berkunjung ke KWT, kami selalu memberikan buah beserta bibit labu seksi kepada mereka, agar dapat dikembangkan kembali, kata Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenangan Lingkungan Banjar, Kelurahan Dasan Agung Baru, Kota Mataram Baiq Suharni di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, pengembangan jenis tanaman labu seksi yang dimulai pada 2011 itu relatif mudah, karena tidak membutuhkan perawatan khusus, sehingga bisa ditanam dimana saja. dalam satu pohon bisa menghasilkan 30-40 buah.
Selain dapat diolah menjadi sayur, katanya, kulit labu seksi yang sudah kering dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi.
"Jika sudah kering, kulit labu seksi bisa menjadi tempat air, tempat lampu, celengan dan kerajian lainnya," katanya.
Dia mengatakan, pertama kali bibit labu seksi ini diperoleh dari temannya yang datang dari Jepang tahun 2011, sejak itu KWT kenangan mulai mengembangkan di lahan milik kelompok tani itu.
Setelah melihat hasilnya dan bentuk buahnya yang unik serta manfaat dan nilai ekonomis dari kulit labu seksi, KWT Kenangan mulai mensosialisasikan bibit labu seksi ke kelompok tani wanita lainnya di Kota Mataram hingga saat ini.
Beberapa hari yang lalu, KTW Kenangan menerima kunjungan dari Kepala Desa Sakra, Kelayu dan Selong Kabupaten Lombok Timur terkait dengan pengembangan labu seksi dan pengelolaan limbah sampah plastik.
"Begitu pulang kami memberikan buah dan bibit labu seksi untuk ditanam di pekarangan masing-masing, dan semoga dapat dikembangkan," katanya.
Dikatakannya, jika dijual di pasar buah labu seksi tidaklah sebebrapa, namun jika sudah kering dan kulitnya dirubah menjadi berbagai bahan kerajinan, harganya bisa mencapai ratusan ribu.
"Oleh karena itu, kami terus berusaha mengembangkan labu seksi dan memperkenalkannya kepada masyarakat khususnya di Kota Mataram," katanya.
"Setiap tamu yang berkunjung ke KWT, kami selalu memberikan buah beserta bibit labu seksi kepada mereka, agar dapat dikembangkan kembali, kata Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenangan Lingkungan Banjar, Kelurahan Dasan Agung Baru, Kota Mataram Baiq Suharni di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, pengembangan jenis tanaman labu seksi yang dimulai pada 2011 itu relatif mudah, karena tidak membutuhkan perawatan khusus, sehingga bisa ditanam dimana saja. dalam satu pohon bisa menghasilkan 30-40 buah.
Selain dapat diolah menjadi sayur, katanya, kulit labu seksi yang sudah kering dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi.
"Jika sudah kering, kulit labu seksi bisa menjadi tempat air, tempat lampu, celengan dan kerajian lainnya," katanya.
Dia mengatakan, pertama kali bibit labu seksi ini diperoleh dari temannya yang datang dari Jepang tahun 2011, sejak itu KWT kenangan mulai mengembangkan di lahan milik kelompok tani itu.
Setelah melihat hasilnya dan bentuk buahnya yang unik serta manfaat dan nilai ekonomis dari kulit labu seksi, KWT Kenangan mulai mensosialisasikan bibit labu seksi ke kelompok tani wanita lainnya di Kota Mataram hingga saat ini.
Beberapa hari yang lalu, KTW Kenangan menerima kunjungan dari Kepala Desa Sakra, Kelayu dan Selong Kabupaten Lombok Timur terkait dengan pengembangan labu seksi dan pengelolaan limbah sampah plastik.
"Begitu pulang kami memberikan buah dan bibit labu seksi untuk ditanam di pekarangan masing-masing, dan semoga dapat dikembangkan," katanya.
Dikatakannya, jika dijual di pasar buah labu seksi tidaklah sebebrapa, namun jika sudah kering dan kulitnya dirubah menjadi berbagai bahan kerajinan, harganya bisa mencapai ratusan ribu.
"Oleh karena itu, kami terus berusaha mengembangkan labu seksi dan memperkenalkannya kepada masyarakat khususnya di Kota Mataram," katanya.