Mataram (Antara Mataram) - Penumpang bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) dari wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada arus mudik tiga hari sebelum Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah, diperkirakan meningkat sebesar 20 persen.

"Perkiraan ini mengacu kepada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sehingga diperkirakan terjadi lonjakan penumpang AKAP sebesar 20 persen dibanding tahun lalu," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ridwan Syah, di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, jumlah penumpang AKAP dari wilayah NTB di 2012 tercatat sebanyak 1.739 orang pada puncak arus mudik tiga hari sebelum Lebaran (H-3).

Jika perkiraaan lonjakan sebesar 20 persen dari tahun lalu, maka puncak arus mudik menggunakan bus AKAP dari wilayah NTB pada tahun ini diperkirakan mencapai 2.087 orang.

"Ribuan penumpang itu dilayani oleh sebanyak 111 unit bus AKAP, yang dikelola oleh delapan perusahaan angkutan umum," ujarnya.

Delapan pengelola bus AKAP di NTB yakni Langsung Indah untuk rute Bima-Mataram-Surabaya, Rasa Sayang rute Bima-Mataram-Surabaya-Jakarta, dan Dunia Mas rute Bima-Mataram-Surabaya.

Selanjutnya, Titian Mas rute Sumbawa-Mataram-Surabaya, Safari Darma Raya rute Bima-Mataram-Jakarta, Sumbawa-Mataram-Jakarta, Mataram-Yogyakarta dan Mataram-Jakarta.

Selain itu, Tiara Mas rute Sumbawa-Mataram-Surabaya, Wisata Komodo rute Mataram-Denpasar-Surabaya, dan AKAS rute Mataram-Denpasar-Surabaya.

Ridwan juga mengungkapkan perkiraan jumlah penumpang bus Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang juga mengalami lonjakan, namuan diperkirakan hanya sekitar 10 persen pada puncak arus mudik dua hari sebelum lebaran (H-2).

Jumlah penumpang AKDP yang terdata di terminal Mandalika Mataram pada puncak arus mudik 2012 sebanyak 1.892 orang, dan di 2013 diperkirakan meningkat menjadi 2.081 orang.

"Diperkirakan hanya meningkat 10 persen, berbeda dengan AKAP yang diperkirakan meningkat 20 persen. Alasannya, adanya kecenderungan masyarakat beralih ke kendaraan pribadi dan sepeda motor," ujarnya.

Jumlah bus AKDP di wilayah NTB terdata sebanyak 113 unit, yang dikelola oleh 16 perusahaan angkutan umum.

Namun, sejauh ini pemanfaatan kursi yang tersedia baru sekitar 45 persen, karena kecenderungan beralih ke kendaraan pribadi atau sepeda motor itu.(*)

Pewarta : Oleh Anwar Maga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024