Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) tahun 2022 melampaui target dengan realisasi Rp5,8 miliar dari target Rp5,5 miliar.
"Alhamdulillah, hasil evaluasi kami realisasi ZIS tahun 2022 melampaui target yang kita tetapkan Rp5,5 miliar dengan realisasi Rp5,8 miliar," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Senin.
Realisasi ZIS tahun 2022 itu, menjadi acuan dan pertimbangan untuk meningkatkan target pengumpulan ZIS tahun 2023 menjadi Rp6 miliar. "Insya Allah, target tahun ini juga bisa tercapai," katanya.
Menurutnya, terlampaui target penghimpunan ZIS tahun 2022 karena adanya peningkatan kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) muslim di lingkup Pemerintah Kota Mataram sebagai muzaki utama.
Dia menduga, kondisi itu terjadi karena peningkatan pemahaman dan kesadaran terkait ZIS di kalangan ASN, sehingga ASN yang dulunya tidak membayar zakat kini ada yang mulai berinfak atau bahkan berzakat.
"Kalau infak, nilainya tidak ditentukan, sedangkan berzakat besarannya ditetapkan 2,5 persen dari penghasilan," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mencapai target pengumpulan ZIS tahun 2023 sebesar Rp6 miliar, Baznas Kota Mataram aktif melakukan sosialisasi kepada ASN, dan memberikan laporan per tiga bulan sekali terkait program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dari ZIS yang terhimpun.
"Jadi yang memotong ZIS ASN adalah bendahara di masing-masing OPD, dan setiap tiga bulan kami sampaikan laporan penggunaan ZIS sebagai bentuk tanggung jawab dan meyakinkan muzaki," katanya.
Pasalnya, kata dia, sesuai dengan aturan yang ada, ZIS tidak boleh diendapkan terlalu lama dan menyisakan saldo besar di rekening. Karena itu, begitu ada ZIS dan sudah adalah program langsung disalurkan agar bisa cepat dipertanggungjawabkan.
"Untuk tahun ini, kegiatan akan kita mulai bulan Maret bertepatan dengan bulan Ramadan sebab bulan Januari-Februari ZIS belum terhimpun," katanya.
Djaswad menambahkan, ZIS yang terhimpun paling besar berasal dari Sekretariat Pemerintah Kota Mataram, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan.
"Kami juga ada program perbaikan sanitasi sekolah baik itu di sekolah negeri maupun swasta," katanya menambahkan.
"Alhamdulillah, hasil evaluasi kami realisasi ZIS tahun 2022 melampaui target yang kita tetapkan Rp5,5 miliar dengan realisasi Rp5,8 miliar," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Senin.
Realisasi ZIS tahun 2022 itu, menjadi acuan dan pertimbangan untuk meningkatkan target pengumpulan ZIS tahun 2023 menjadi Rp6 miliar. "Insya Allah, target tahun ini juga bisa tercapai," katanya.
Menurutnya, terlampaui target penghimpunan ZIS tahun 2022 karena adanya peningkatan kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) muslim di lingkup Pemerintah Kota Mataram sebagai muzaki utama.
Dia menduga, kondisi itu terjadi karena peningkatan pemahaman dan kesadaran terkait ZIS di kalangan ASN, sehingga ASN yang dulunya tidak membayar zakat kini ada yang mulai berinfak atau bahkan berzakat.
"Kalau infak, nilainya tidak ditentukan, sedangkan berzakat besarannya ditetapkan 2,5 persen dari penghasilan," katanya.
Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mencapai target pengumpulan ZIS tahun 2023 sebesar Rp6 miliar, Baznas Kota Mataram aktif melakukan sosialisasi kepada ASN, dan memberikan laporan per tiga bulan sekali terkait program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dari ZIS yang terhimpun.
"Jadi yang memotong ZIS ASN adalah bendahara di masing-masing OPD, dan setiap tiga bulan kami sampaikan laporan penggunaan ZIS sebagai bentuk tanggung jawab dan meyakinkan muzaki," katanya.
Pasalnya, kata dia, sesuai dengan aturan yang ada, ZIS tidak boleh diendapkan terlalu lama dan menyisakan saldo besar di rekening. Karena itu, begitu ada ZIS dan sudah adalah program langsung disalurkan agar bisa cepat dipertanggungjawabkan.
"Untuk tahun ini, kegiatan akan kita mulai bulan Maret bertepatan dengan bulan Ramadan sebab bulan Januari-Februari ZIS belum terhimpun," katanya.
Djaswad menambahkan, ZIS yang terhimpun paling besar berasal dari Sekretariat Pemerintah Kota Mataram, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan.
"Kami juga ada program perbaikan sanitasi sekolah baik itu di sekolah negeri maupun swasta," katanya menambahkan.