Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Oknum guru SDN di Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat berinisial Y (30) dipergoki suaminya berinisial R sedang ngamar bersama lelaki lain berinisial M pada Senin (6/2) sekitar pukul 22.30 WITA.
Kejadian tersebut membuat kampung tempat okum guru tersebut tinggal, gempar, sehingga Y dan M harus diamankan ke Polsek Praya untuk menghindari amuk massa pasca kejadian.
Informasi yang dihimpun wartawan, Selasa, suami oknum guru tersebut menceritakan kejadian ini berawal ketika ada hajatan keluarga di rumah orang tua pada Senin malam. Usai membersihkan piring kotor, oknum guru SD tersebut dan Y pulang diam-diam ke rumahnya tanpa mengabari suaminya.
Melihat gelagat istrinya yang kurang baik, R membuntuti Y dari kejauhan. Di tengah jalan, oknum guru tidak melewati jalan yang seharusnya mengarah ke rumah suaminya. Melainkan melambung ke timur ke arah rumah terduga selingkuhannya M.
Ketika berada di sekitar rumah M, oknum guru sempat berhenti dan melihat sekitar sebelum akhirnya masuk ke rumah tersebut.
“Saya tidak melihatnya masuk ke dalam rumah M. Tapi saya yakin dia masuk ke dalam rumah itu. Akhirnya saya menunggu di luar untuk memastikan dia berada di dalam atau tidak,” kata suaminya.
Tidak tahan menunggu, R sempat pulang ke rumah orang tuanya untuk mencari senter dan mencari warga sekitar yang bisa diajak sebagai saksi dalam kejadian tersebut. Hanya saja, saksi yang akan ia ajak untuk membuktikan kelakukan bejat istrinya tidak ada.
Setelah 30 menit menunggu, istrinya akhirnya ke luar dari rumah M. Melihat istrinya ke luar, R menjambak kepala Y dan berteriak meminta warga sekitar kevluar. Teriakan R membuat warga sekitar berhamburan mendatangi tempat kejadian perkara.
“Sandalnya dimasukkan ke dalam rumah. Lampu rumah juga dimatikan. Entah apa yang mereka lakukan di dalam,” katanya.
Menurut R, ia sebenarnya sudah curiga dengan gelagat istrinya selama ini. Perselingkungan keduanya diduga terjalin sejak enam bulan lalu. Sebulan sebelum kejadian, R sempat tidak menemukan istrinya di tempat tidur pada dini hari. Oknum guru tersebut baru pulang ke rumah sebelum adzan subuh.
“Waktu itu dia beralasan mencari daun talas. Tapi masak cari daun talas tengah malam,” katanya.
Meski curiga, R tidak bisa berbuat banyak karena dirinya tidak memiliki bukti kuat terhadap dugaan perselingkungan istrinya dengan M. Sampai Senin malam, ia memergoki istrinya ngamar di rumah M.
“Perilakunya sangat menyimpang dengan statusnya sebagai seorang guru. Sangat tidak pantas menjadi pendidik,” katanya.
Kapolsek Praya, Iptu Hariono yang dikonfirmasi membenarkan adanya kasus perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh oknum guru SD tersebut.
"Iya, mereka mengamankan diri di polsek permintaan pihak keluarga. Masih diselesaikan di tingkat kelurahan," katanya
Sementara itu, Kepala Lingkungan Pancor, Kelurahan Semayan, Anwar Sholahudin menjelaskan, persoalan ini sedianya akan diselesaikan secara kekeluargaan. Hanya saja, keluarga suami Y meminta diselesaikan melalui jalur hukum.
Kejadian tersebut membuat kampung tempat okum guru tersebut tinggal, gempar, sehingga Y dan M harus diamankan ke Polsek Praya untuk menghindari amuk massa pasca kejadian.
Informasi yang dihimpun wartawan, Selasa, suami oknum guru tersebut menceritakan kejadian ini berawal ketika ada hajatan keluarga di rumah orang tua pada Senin malam. Usai membersihkan piring kotor, oknum guru SD tersebut dan Y pulang diam-diam ke rumahnya tanpa mengabari suaminya.
Melihat gelagat istrinya yang kurang baik, R membuntuti Y dari kejauhan. Di tengah jalan, oknum guru tidak melewati jalan yang seharusnya mengarah ke rumah suaminya. Melainkan melambung ke timur ke arah rumah terduga selingkuhannya M.
Ketika berada di sekitar rumah M, oknum guru sempat berhenti dan melihat sekitar sebelum akhirnya masuk ke rumah tersebut.
“Saya tidak melihatnya masuk ke dalam rumah M. Tapi saya yakin dia masuk ke dalam rumah itu. Akhirnya saya menunggu di luar untuk memastikan dia berada di dalam atau tidak,” kata suaminya.
Tidak tahan menunggu, R sempat pulang ke rumah orang tuanya untuk mencari senter dan mencari warga sekitar yang bisa diajak sebagai saksi dalam kejadian tersebut. Hanya saja, saksi yang akan ia ajak untuk membuktikan kelakukan bejat istrinya tidak ada.
Setelah 30 menit menunggu, istrinya akhirnya ke luar dari rumah M. Melihat istrinya ke luar, R menjambak kepala Y dan berteriak meminta warga sekitar kevluar. Teriakan R membuat warga sekitar berhamburan mendatangi tempat kejadian perkara.
“Sandalnya dimasukkan ke dalam rumah. Lampu rumah juga dimatikan. Entah apa yang mereka lakukan di dalam,” katanya.
Menurut R, ia sebenarnya sudah curiga dengan gelagat istrinya selama ini. Perselingkungan keduanya diduga terjalin sejak enam bulan lalu. Sebulan sebelum kejadian, R sempat tidak menemukan istrinya di tempat tidur pada dini hari. Oknum guru tersebut baru pulang ke rumah sebelum adzan subuh.
“Waktu itu dia beralasan mencari daun talas. Tapi masak cari daun talas tengah malam,” katanya.
Meski curiga, R tidak bisa berbuat banyak karena dirinya tidak memiliki bukti kuat terhadap dugaan perselingkungan istrinya dengan M. Sampai Senin malam, ia memergoki istrinya ngamar di rumah M.
“Perilakunya sangat menyimpang dengan statusnya sebagai seorang guru. Sangat tidak pantas menjadi pendidik,” katanya.
Kapolsek Praya, Iptu Hariono yang dikonfirmasi membenarkan adanya kasus perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh oknum guru SD tersebut.
"Iya, mereka mengamankan diri di polsek permintaan pihak keluarga. Masih diselesaikan di tingkat kelurahan," katanya
Sementara itu, Kepala Lingkungan Pancor, Kelurahan Semayan, Anwar Sholahudin menjelaskan, persoalan ini sedianya akan diselesaikan secara kekeluargaan. Hanya saja, keluarga suami Y meminta diselesaikan melalui jalur hukum.