Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menetapkan tiga ikon industrialisasi yakni busana, kuliner, dan kosmetik yang menjadi fokus utama dalam memasifkan penggunaan produk lokal dari pelaku usaha yang berperan dalam menggerakkan sektor usaha lainnya.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti, di Mataram, Selasa, mengatakan muslim fashion industri pasti termasuk dengan kerajinan seperti tas, sepatu, perhiasan dan yang lainnya.
"Kedua, adalah branding kuliner legend yang dikemas dengan kemasan steril yang bisa bertahan enam bulan juga membutuhkan industri mesin. Yang ketiga, kosmetik berbahan baku lokal yang bisa menggandeng produk pertanian lokal," katanya dalam Forum Perangkat Daerah Sektor Industri Provinsi NTB tahun 2023.
Ia mengatakan target industrialisasi di NTB, pada lima tahun pertama adalah membangun pondasi dan saat ini yang akan dilakukan yakni produksi massal yang memang butuh pasar sehingga pasar dunia memang menjadi target besar Pemerintah Provinsi NTB. Hal itu, menurut Nuryanti, dapat terwujud jika terjadi sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota dalam pembinaan maupun pendataan.
"Kita perlu kembali menguatkan konektivitas, data center dan development system. Ini juga menjadi poin utama yang harus kita jadikan acuan dalam indikasi rencana kegiatan ke depan," ujarnya.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah NTB, Nurhandini Eka Dewi mengatakan industri menjadi salah satu program unggulan dari Provinsi NTB, maka dibutuhkan proses percepatan industrialisasi yang akan menjadi pijakan langkah kedepannya.
Baca juga: Festival Toet Apam upaya lestarikan kuliner indatu Aceh
Baca juga: Dispar Lombok Barat mempromosikan kuliner daerah di Festival Gastronomi
Menurut dia, walaupun masih banyak hal yang menjadi hambatan, tetapi optimisme itu harus tetap ditanamkan. "Kita akan pembuat proses percepatan industrialisasi NTB yang menjadi pijakan langkah kita bersama untuk sektor industri NTB," katanya.
Ia mengatakan banyak hal yang masih menjadi hambatan, seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu baik. Namun, lanjut Eka, kebersamaan semua pihak terkait untuk menyatukan langkah dan pola pikir akan memperkuat gerakan.
Forum Perangkat Daerah Sektor Industri Provinsi NTB tahun 2023 tersebut menghadirkan narasumber dari Biro Perencanaan, Kementerian Perindustrian, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB Iskandar Zulkarnain, dan Akademisi Universitas Mataram M Baiul Haq.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti, di Mataram, Selasa, mengatakan muslim fashion industri pasti termasuk dengan kerajinan seperti tas, sepatu, perhiasan dan yang lainnya.
"Kedua, adalah branding kuliner legend yang dikemas dengan kemasan steril yang bisa bertahan enam bulan juga membutuhkan industri mesin. Yang ketiga, kosmetik berbahan baku lokal yang bisa menggandeng produk pertanian lokal," katanya dalam Forum Perangkat Daerah Sektor Industri Provinsi NTB tahun 2023.
Ia mengatakan target industrialisasi di NTB, pada lima tahun pertama adalah membangun pondasi dan saat ini yang akan dilakukan yakni produksi massal yang memang butuh pasar sehingga pasar dunia memang menjadi target besar Pemerintah Provinsi NTB. Hal itu, menurut Nuryanti, dapat terwujud jika terjadi sinergi yang baik antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota dalam pembinaan maupun pendataan.
"Kita perlu kembali menguatkan konektivitas, data center dan development system. Ini juga menjadi poin utama yang harus kita jadikan acuan dalam indikasi rencana kegiatan ke depan," ujarnya.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah NTB, Nurhandini Eka Dewi mengatakan industri menjadi salah satu program unggulan dari Provinsi NTB, maka dibutuhkan proses percepatan industrialisasi yang akan menjadi pijakan langkah kedepannya.
Baca juga: Festival Toet Apam upaya lestarikan kuliner indatu Aceh
Baca juga: Dispar Lombok Barat mempromosikan kuliner daerah di Festival Gastronomi
Menurut dia, walaupun masih banyak hal yang menjadi hambatan, tetapi optimisme itu harus tetap ditanamkan. "Kita akan pembuat proses percepatan industrialisasi NTB yang menjadi pijakan langkah kita bersama untuk sektor industri NTB," katanya.
Ia mengatakan banyak hal yang masih menjadi hambatan, seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu baik. Namun, lanjut Eka, kebersamaan semua pihak terkait untuk menyatukan langkah dan pola pikir akan memperkuat gerakan.
Forum Perangkat Daerah Sektor Industri Provinsi NTB tahun 2023 tersebut menghadirkan narasumber dari Biro Perencanaan, Kementerian Perindustrian, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda NTB Iskandar Zulkarnain, dan Akademisi Universitas Mataram M Baiul Haq.