Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menyatakan banjir yang terjadi di Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Rea, sejak Senin (13/2) hingga Selasa ini, telah mulai surut dan sebagian warga telah kembali ke rumahnya. "Banjir akibat hujan lebat yang menyebabkan air sungai meluap tersebut telah mulai surut," kata Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa Barat, H Abdul Hamid di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan jumlah warga yang terdampak akibat banjir itu mencapai 10 ribu jiwa yang tersebar di Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Rea. Namun, saat ini pihaknya tidak mendirikan pengungsian darurat, karena sebagian warga mengungsi di rumah panggung milik tetangga maupun keluarga. "Warga mengungsi di rumah keluarganya dan tetangga. Ketinggian air saat ini sudah menurun dan arus lalulintas telah normal kembali," katanya.

Ia mengatakan, untuk kondisi listrik saat ini juga telah menyala di Kecamatan Taliwang, namun untuk Kecamatan Brang Rea atau di lokasi warga yang cukup parah terkena banjir masih padam. Selain rumah warga, sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan masjid juga terdampak banjir. "Listrik sudah nyala di Kecamatan Taliwang. Untuk data resmi dampak banjir belum bisa kita sampaikan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ruslan Abdul Gani mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat diakibatkan cuaca ekstrem berupa curah hujan lebat, sehingga air sungai meluap. "Ini akibat cuaca ekstrem, yakni hujan lebat yang terjadi di hampir semua wilayah di NTB," ujarnya.

Baca juga: Listrik di Sumbawa Barat masih padam akibat banjir
Baca juga: Disdik meminta sekolah terdampak genangan lapor melalui dapodik

Ia menyebutkan terdapat sembilan desa atau kelurahan yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat, yakni Seminar Salit, Sapugara Bree, Tepas Sepakat, Tepas, Beru yang berada di Kecamatan Brang Rea. Sedangkan di Kecamatan Taliwang, banjir melanda Tamekan, Sampir, Bugis, dan Menala. "Total ada 2.952 kepala keluarga (KK) atau 11.808 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat," ucapnya.

Ia mengungkapkan saat ini kebutuhan mendesak di lokasi banjir adalah peralatan, personel, terpal, selimut, makanan siap saji, air mineral, dan paket perlengkapan keluarga. "Sampai saat ini air masih menggenangi rumah warga," katanya.*

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024