Manado (ANTARA) - Sebanyak 73 warga Lindongan Tiga, Kampung Dompase, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara yang sempat mengungsi dibolehkan pulang karena titik ujung luncuran lava Gunung Karangetang masih jauh dengan permukiman penduduk.
"Mereka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah digelar pertemuan dengan instansi terkait di antaranya dengan pengamat gunung yang dari Bandung," sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Rabu.
Pertimbangan bisa dipulangkannya warga Lindongan Tiga, Kampung Dompase tersebut karena titik ujung luncuran masih jauh dengan permukiman penduduk. "Jarak titik ujung luncuran dengan permukiman warga ada sekitar dua kilometer sehingga relatif aman," katanya.
Meski begitu, kata dia, apabila aktivitas vulkaniknya terus meningkat dan jarak luncuran semakin mendekati dengan permukiman, warga bisa saja diungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Mungkin saja tidak hanya warga Lindongan Tiga, tapi warga kampung lainnya yang tempat tinggalnya semakin dekat dengan titik luncuran lava pijar akan dievakuasi untuk sementara waktu ke tempat yang lebih aman," katanya.
Baca juga: Evakuasi longsoran di Karanganyar dihentikan karena cuaca
Baca juga: BPBD Mataram mengimbau masyarakat waspada cuaca ekstrem
Sonny berharap warga di sekitar Gunung Karangetang tetap berhati-hati, waspada serta mematuhi anjuran-anjuran dari pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. Sebelumnya, sebanyak 73 jiwa atau 21 kepala keluarga yang tinggal di Lindongan tiga, Kampung Dompase, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan setelah Gunung Karangetang memuntahkan lava pijar pada Rabu (8/2) pekan lalu.
Warga khawatir, luncuran lava pijar salah satu gunung api aktif di Sulawesi Utara tersebut semakin dekat dengan permukiman warga, warga akhirnya diungsikan ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase.
"Mereka sudah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah digelar pertemuan dengan instansi terkait di antaranya dengan pengamat gunung yang dari Bandung," sebut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Rabu.
Pertimbangan bisa dipulangkannya warga Lindongan Tiga, Kampung Dompase tersebut karena titik ujung luncuran masih jauh dengan permukiman penduduk. "Jarak titik ujung luncuran dengan permukiman warga ada sekitar dua kilometer sehingga relatif aman," katanya.
Meski begitu, kata dia, apabila aktivitas vulkaniknya terus meningkat dan jarak luncuran semakin mendekati dengan permukiman, warga bisa saja diungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Mungkin saja tidak hanya warga Lindongan Tiga, tapi warga kampung lainnya yang tempat tinggalnya semakin dekat dengan titik luncuran lava pijar akan dievakuasi untuk sementara waktu ke tempat yang lebih aman," katanya.
Baca juga: Evakuasi longsoran di Karanganyar dihentikan karena cuaca
Baca juga: BPBD Mataram mengimbau masyarakat waspada cuaca ekstrem
Sonny berharap warga di sekitar Gunung Karangetang tetap berhati-hati, waspada serta mematuhi anjuran-anjuran dari pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. Sebelumnya, sebanyak 73 jiwa atau 21 kepala keluarga yang tinggal di Lindongan tiga, Kampung Dompase, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan setelah Gunung Karangetang memuntahkan lava pijar pada Rabu (8/2) pekan lalu.
Warga khawatir, luncuran lava pijar salah satu gunung api aktif di Sulawesi Utara tersebut semakin dekat dengan permukiman warga, warga akhirnya diungsikan ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase.