London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Jumat waktu setempat (17/2/2023), berbalik arah setelah mencatat untung empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,10 persen atau 8,17 poin menjadi menetap di 8.004,36 poin.
 

Indeks FTSE 100 terangkat 0,18 persen atau 14,70 poin menjadi 8.012,53 poin pada Kamis (16/2/2023), setelah menguat 0,55 persen atau 43,98 poin menjadi 7.997,83 poin pada Rabu (15/2/2023), dan terkerek 0,08 persen atau 6,25 poin menjadi 7.953,85 poin pada Selasa (14/2/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan induk perbankan dan asuransi Inggris NatWest Group PLC yang merosot 6,87 persen; serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan yang menawarkan manajemen pensiun, aset, asuransi dan treasury Lloyds Banking Group PLC terpuruk 3,83 persen.

Baca juga: Saham Jerman perpanjang kenaikan, indeks menguat 0,18 persen
Baca juga: IHSG diperkirakan mendatar seiring peluang BI

Sementara itu, Segro PLC, sebuah perusahaan investasi dan pengembangan properti Inggris yang berfokus pada ruang bisnis fleksibel di pinggir kota melonjak 3,59 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan rokok multinasional Inggris dan terbesar keempat di dunia diukur dengan pangsa pasar Imperial Brands PLC yang terangkat 2,96 persen; serta perusahaan yang menyediakan layanan perjudian secara daring Flutter Entertainment PLC bertambah 2,61 persen.



 


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024