PM Inggris menyatakan kesiapan pimpin transisi energi bersih COP29

id PM Inggris,COP29,transisi energi bersih

PM Inggris menyatakan kesiapan pimpin transisi energi bersih COP29

Presiden Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan PM Singapura Lawrence Wong (kiri) sebelum melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wpa/Spt/am.

Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan kesiapan negaranya untuk memimpin transisi energi bersih pada KTT Pemimpin Dunia di COP29, Baku, Azerbaijan.

“Dengan bertindak tegas dan cepat, Inggris memiliki kesempatan memimpin dunia dalam industri masa depan, bekerja sama dengan dunia bisnis, menciptakan keamanan energi yang nyata, mengurangi tagihan energi, membangun pekerjaan serta rantai pasokan di Inggris,” kata Starmer dikutip dari pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Perdana menteri tersebut menyampaikan bahwa pemerintahannya memiliki misi untuk menjadikan Inggris sebagai kekuatan super energi bersih yang akan memacu semangat pusat industrinya dan menghilangkan hambatan untuk pertumbuhan di kota-kota dan desa-desa yang bekerja keras.

Kekuatan super di energi bersih, katanya, akan memperkuat keamanan nasional Inggris, melindungi anak-anak dan cucu-cucu mereka dari krisis iklim, serta dampaknya terhadap kemakmuran di masa depan.

“Tetapi kami tidak bisa bergerak sendirian, dan di COP, saya akan memimpin upaya untuk melindungi Inggris dari perubahan iklim dengan juga bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mempercepat transisi bersih global guna mengatasi penyebabnya dari sampai ke akarnya,” ucapnya.

Baca juga: PM Inggris ingin kembangkan kemitraan strategis bersama Prabowo

Inggris telah menyiapkan sejumlah program untuk mempercepat transisi global ke energi bersih dan menempatkan Inggris di garis depan industri masa depan.

Perusahaan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai akan diberi insentif untuk berinvestasi di daerah industri bersejarah Inggris, wilayah pesisir, serta komunitas minyak dan gas yang akan meningkatkan pekerjaan hijau dan mendukung pabrik-pabrik yang berkelanjutan.

Baca juga: PM Inggris dan Presiden Prancis bahas konflik Ukraina

Bonus Industri Bersih juga akan disertai dengan dana sementara sebesar 27 juta Euro (Rp452,5 miliar) per Gigawatt untuk proyek angin lepas pantai. Hal itu berarti, jika antara 7-8 GW proyek angin lepas pantai diterapkan, anggaran bisa mencapai 200 juta Euro (Rp3.352 triliun).

Bonus tersebut bertujuan untuk menciptakan kondisi bagi industri energi yang lebih bersih bersih untuk berkembang di Inggris dan tempat lain, sekaligus memberi penghargaan kepada perusahaan yang berinvestasi pada pemasok yang lebih ramah lingkungan serta mengatasi krisis iklim di dalam negeri dan luar negeri.