Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tahun ini akan memberikan bantuan susu penambah tinggi badan untuk balita kerdil atau stunting sebagai salah satu upaya pemenuhan gizi anak.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Usman Hadi di Mataram, Senin, mengatakan, angka balita kerdil di Kota Mataram tahun 2022 tercatat 17,1 persen atau 4.662 balita dan tahun 2023 ditargetkan turun menjadi 14 persen.

"Setelah kita verifikasi, dari 17,1 persen balita kerdil tersebut 70 persen diantaranya gemuk, sehat, dan gizi normal. Hanya saja kurang tinggi," katanya.

Sementara sisanya, kata dia, sekitar 30 persen selain kurang tinggi juga memiliki berat badan rendah, sehingga selain diberikan susu, juga perlu dilakukan intervensi tambahan protein hewani.

Dikatakan, pemberian susu penambah tinggi badan bagi balita kerdil itu merupakan rekomendasi hasil konsultasi yang dilakukan dengan sejumlah dokter spesialis anak dan ahli gizi dari Surabaya.

"Dasar itulah tahun ini kita coba akan mengadakan pembelian susu peninggi badan untuk diberikan kepada balita kerdil di Kota Mataram," katanya.

Untuk pembelian susu tersebut, Dinkes telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp1 miliar lebih dan direncanakan pembagian mulai Maret 2023.

Susu itu nantinya akan dibagikan melalui 11 puskesmas se-Kota Mataram, dengan mengundang orang tua yang memiliki balita kerdil. Satu minggu kemudian akan dievaluasi secara berkala selama program pemberian bantuan susu tahun 2023.

"Kita harapkan melalui program ini target penurunan angka stunting di Kota Mataram menjadi 14 persen bisa tercapai," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024