Mataram, (Antara) - Pengurus Komite Olah Raga Nasional Indonesia Nusa Tenggara Barat mendorong pengurus cabang olah raga muay thai untuk menggalakkan pembinaan dan perekrutan hingga ke Pulau Sumbawa untuk mencari bibit atlet potensial.
"Saya kira jangan hanya di Pulau Lombok. Tapi di Pulau Sumbawa juga, sehingga daripada warga di sana berkelahi di jalanan, lebih baik berkelahi di arena melalui berbagai kegiatan yang digelar," kata Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB) HM Nur Said Kasdiono, di Mataram, Minggu.
KONI NTB, kata dia, memberikan dukungan terhadap upaya mengembangkan muay thai sebagai cabang olah raga bela diri yang tergolong baru di Indonesia.
Upaya memberikan dukungan seperti halnya cabang olah raga yang lain karena muay thai di NTB, sudah cukup meluas, bahkan sudah menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih dua medali emas di kejuaraan dunia Muay Thai Championship 2014 di Thailand beberapa waktu lalu.
"Saya mengapresiasi prestasi yang diraih oleh dua atlet muay thai di kejuaraan dunia. Itu bisa menjadi modal berharga untuk mengembangkan cabang olah raga bela diri ini di NTB," ujarnya.
Menurut dia, meskipun tidak dipertandingkan pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat pada 2016 mendatang, pengurus cabang olah raga muay thai harus tetap membina bibit atlet mulai sekarang. Artinya bagaimana melakukan pembinaan dan merekrut atlet berkualitas.
"Nanti ketika sudah resmi dipertandingkan pada PON XX yang rencananya digelar di Papua, NTB tinggal memetik hasilnya karena sudah ada atlet yang potensial meraih medali emas," ucapnya.
Pelatih muay thai NTB Indra Gunawan mengatakan pihaknya sudah membentuk pengurus di sembilan kabupaten/kota di NTB, kecuali Kabupaten Bima.
Jumlah anggota saat ini sudah mencapai lebih dari 1.000 orang, sebagian besar ada di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur.
"Di Lombok Timur ada sekitar 300 anggota, begitu juga di Kota Mataram. Kami akan terus menggalakkan olah raga bela diri dari Thailand ini di NTB," ujar Indra.
"Saya kira jangan hanya di Pulau Lombok. Tapi di Pulau Sumbawa juga, sehingga daripada warga di sana berkelahi di jalanan, lebih baik berkelahi di arena melalui berbagai kegiatan yang digelar," kata Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB) HM Nur Said Kasdiono, di Mataram, Minggu.
KONI NTB, kata dia, memberikan dukungan terhadap upaya mengembangkan muay thai sebagai cabang olah raga bela diri yang tergolong baru di Indonesia.
Upaya memberikan dukungan seperti halnya cabang olah raga yang lain karena muay thai di NTB, sudah cukup meluas, bahkan sudah menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih dua medali emas di kejuaraan dunia Muay Thai Championship 2014 di Thailand beberapa waktu lalu.
"Saya mengapresiasi prestasi yang diraih oleh dua atlet muay thai di kejuaraan dunia. Itu bisa menjadi modal berharga untuk mengembangkan cabang olah raga bela diri ini di NTB," ujarnya.
Menurut dia, meskipun tidak dipertandingkan pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat pada 2016 mendatang, pengurus cabang olah raga muay thai harus tetap membina bibit atlet mulai sekarang. Artinya bagaimana melakukan pembinaan dan merekrut atlet berkualitas.
"Nanti ketika sudah resmi dipertandingkan pada PON XX yang rencananya digelar di Papua, NTB tinggal memetik hasilnya karena sudah ada atlet yang potensial meraih medali emas," ucapnya.
Pelatih muay thai NTB Indra Gunawan mengatakan pihaknya sudah membentuk pengurus di sembilan kabupaten/kota di NTB, kecuali Kabupaten Bima.
Jumlah anggota saat ini sudah mencapai lebih dari 1.000 orang, sebagian besar ada di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Timur.
"Di Lombok Timur ada sekitar 300 anggota, begitu juga di Kota Mataram. Kami akan terus menggalakkan olah raga bela diri dari Thailand ini di NTB," ujar Indra.