Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan literasi keagamaan memperkuat toleransi dalam keberagaman di Kota Pahlawan, Jawa Timur. "Kami berharap nilai keagamaan yang diyakini anak-anak di Surabaya ini akan mengantarkan pada kesuksesannya di masa depan," kata Reni Astuti dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu.

Hal itu juga disampaikan Reni saat menghadiri Semangat Literasi Keagamaan Arek-Arek Suroboyo (Selaras) yang digelar Pemkot Surabaya di rumah ibadah enam agama, Royal Residence, Wiyung, Surabaya pada Sabtu (18/3).

Enam rumah ibadah meliputi Masjid al-Muhajirin, Vihara Buddhayana Royal Residence, Gereja Katolik Kapel Santo Yustinus, Klenteng Konghucu Delapan Kebajikan, Pura Sakti Raden Wijaya, dan GKI Wiyung Royal Residence.

Menurut Reni, kegiatan Selaras ini penting sebagai upaya merawat kebhinnekaan, inklusifitas, dan toleransi sejak dini di Surabaya. "Hal ini juga sebagai upaya untuk membangun kebersamaan, untuk menghargai perbedaan, dan merasakan kebersamaan di antara anak-anak," katanya.

Tokoh perempuan Kota Surabaya ini memberi pesan agar semangat dan karakter kebaikan yang ada pada diri anak-anak sejak dini kian terjalin harmonis seiring kehidupan sosial bermasyarakat. "Semoga anak-anak menjadi pribadi yang baik, pribadi yang rukun, bersama-sama menjadikan Surabaya menjadi kota yang terus maju, aman, nyaman, dan damai untuk semuanya," kata dia.

Baca juga: Rakyat perlu tingkatkan literasi digital hindari serangan siber
Baca juga: Penggiat kripto ingatkan pentingnya literasi investasi kripto

Dalam kegiatan Selaras itu sekaligus juga digelar penyerahan penerima beasiswa penghafal kitab suci kepada sekitar 1.300 pelajar di Surabaya mulai dari mereka yang berada di jenjang TK, SD, hingga SMP. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada saat menyerahkan beasiswa mengatakan Kota Surabaya dalam upaya merebut kemerdekaan negara Indonesia saat bertempur melawan Sekutu dilakukan oleh berbagai lintas agama. "Berarti anak-anak penghafal kitab suci harus bisa mengajarkan arti-arti yang ada dalam kitab sucinya masing-masing," kata Cak Eri panggilan akrab Eri Cahyadi.

Menurut dia, pendidikan keagamaan harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak di Kota Pahlawan. Cak Eri pun meminta para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan berlandaskan ilmu keagamaan.

 

Pewarta : Abdul Hakim
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024