Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat bahwa negara tujuan ekspor nonmigas Riau pada Januari-Februari 2023 didominasi untuk tujuan ke Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar 695,72 juta dolar AS.
"Pada Januari-Februari 2023, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peran terbesar dengan nilai 695,72 juta dolar AS (22,83 persen), diikuti India dengan nilai 331,40 juta dolar AS (10,88 persen)," kata Kepala BPS Riau Misfaruddin dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.
Misfaruddin mengatakan, berikutnya negara tujuan ekspor Riau adalah ke Malaysia tercatat sebesar 223,12 dolar AS (7,32 persen). Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut, katanya, adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, berikutnya pulp kayu kimia, serta berbagai produk kimia. "Untuk ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusi masing-masing mencapai 16,37 persen dan 14,15 persen," katanya.
Sementara itu total nilai ekspor nonmigas Februari 2023 dari 13 negara mencapai 1,03 miliar dolar AS atau turun sebesar 151,71 juta dolar AS (12,79 persen) dibanding Januari 2023. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti India sebesar 70,77 juta dolar AS (35,19 persen), Malaysia 57,39 juta dolar AS (40,92 persen), Pakistan 45,00 juta dolar AS (70,91 persen), Turki 38,28 juta dolar AS (67,71 persen).
Baca juga: Angka kemiskinan di Lombok Tengah di bawah rata-rata provinsi
Baca juga: Neraca perdagangan Kaltara surplus 245,54 juta dolar AS
Berikutnya nilai ekspor ke negara tujuan yang mengalami penurunan juga ke Italia 36,46 juta dolar AS (53,48 persen), Amerika Serikat 35,08 juta dolar AS (37,79 persen), Korea Selatan 16,59 juta dolar AS (32,20 persen) dan lain-lain.
"Akan tetapi ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada Februari 2023 masing-masing adalah sebesar 214,30 juta dolar AS dan 183,06 juta dolar AS, atau ke ASEAN turun 24,68 persen dan ke Uni Eropa turun 26,63 persen dibanding Januari 2023, demikian Misfaruddin.
"Pada Januari-Februari 2023, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peran terbesar dengan nilai 695,72 juta dolar AS (22,83 persen), diikuti India dengan nilai 331,40 juta dolar AS (10,88 persen)," kata Kepala BPS Riau Misfaruddin dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.
Misfaruddin mengatakan, berikutnya negara tujuan ekspor Riau adalah ke Malaysia tercatat sebesar 223,12 dolar AS (7,32 persen). Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut, katanya, adalah minyak kelapa sawit dan turunannya, berikutnya pulp kayu kimia, serta berbagai produk kimia. "Untuk ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa pada periode tersebut kontribusi masing-masing mencapai 16,37 persen dan 14,15 persen," katanya.
Sementara itu total nilai ekspor nonmigas Februari 2023 dari 13 negara mencapai 1,03 miliar dolar AS atau turun sebesar 151,71 juta dolar AS (12,79 persen) dibanding Januari 2023. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya nilai ekspor ke beberapa negara tujuan utama seperti India sebesar 70,77 juta dolar AS (35,19 persen), Malaysia 57,39 juta dolar AS (40,92 persen), Pakistan 45,00 juta dolar AS (70,91 persen), Turki 38,28 juta dolar AS (67,71 persen).
Baca juga: Angka kemiskinan di Lombok Tengah di bawah rata-rata provinsi
Baca juga: Neraca perdagangan Kaltara surplus 245,54 juta dolar AS
Berikutnya nilai ekspor ke negara tujuan yang mengalami penurunan juga ke Italia 36,46 juta dolar AS (53,48 persen), Amerika Serikat 35,08 juta dolar AS (37,79 persen), Korea Selatan 16,59 juta dolar AS (32,20 persen) dan lain-lain.
"Akan tetapi ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa pada Februari 2023 masing-masing adalah sebesar 214,30 juta dolar AS dan 183,06 juta dolar AS, atau ke ASEAN turun 24,68 persen dan ke Uni Eropa turun 26,63 persen dibanding Januari 2023, demikian Misfaruddin.