Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendukung penjenamaan (branding) produk lokal untuk dapat merambah ke pasar nasional melalui pelatihan digital bagi pelaku usaha bekerjasama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A. Pangerapan dalam pelatihan digital pelaku usaha yang digelar Kemenkominfo dan Siberkreasi, pada Senin menyampaikan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Maka dari itu, dia meminta seluruh masyarakat agar bisa meningkatkan literasi digital, termasuk untuk menjalankan usaha di ruang digital.
"Perkembangan teknologi digital ini salah satunya terpacu oleh pandemi yang telah mendorong kita beraktivitas di ruang digital," kata Semuel. Selain membantu pelaku usaha mempersiapkan jenama mereka agar bisa merambah dan menguasai pasar nasional, pelatihan bertema "Branding Produk Lokal Agar Siap Go Nasional" ini juga mendorong kreativitas dalam memanfaatkan platform digital untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan transaksi penjualan.
Sebagai informasi, belanja daring termasuk kegiatan ekonomi yang tetap tumbuh bahkan mencatatkan peningkatan yang signifikan dengan minat pada produk lokal yang sangat tinggi.
Menurut catatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2020 yang dirilis Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan NielsenHQ Indonesia, transaksi produk lokal naik sebesar Rp1 triliun dibanding 2019, menjadi Rp5,6 triliun.
Baca juga: Kominfo gelar webinar Genposting Promosi Wisata Unggulan Yogyakarta
Baca juga: Pemkot Mataram menerbitkan edaran kebijakan selama Ramadhan
Angka tersebut juga terus meningkat pada tahun berikutnya. Harbolnas mencatat transaksi produk lokal menjadi Rp8,5 triliun pada 2021 dan mencapai Rp10 triliun pada 2022. Riset dari MarkPlus pada Oktober 2021 yang menyebutkan bahwa kecenderungan konsumen membeli produk lokal semakin tinggi. Riset menyebut pemasaran daring menjadi fokus bagi para pelaku usaha produk lokal dalam menggencarkan pemasarannya mulai dari memanfaatkan media sosial hingga e-commerce dengan konten yang menarik.
Mengingat usaha di ruang digital menyimpan potensi untuk bertumbuh, strategi penjenamaan (branding) produk pun menjadi penting dilakukan pelaku usaha untuk membedakan merek dagangnya dari pesaing. Jika sebuah produk atau merek dagang sudah memiliki branding tersendiri, maka hal itu mampu menjelaskan kelebihan dan manfaatnya dibanding pesaing.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A. Pangerapan dalam pelatihan digital pelaku usaha yang digelar Kemenkominfo dan Siberkreasi, pada Senin menyampaikan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Maka dari itu, dia meminta seluruh masyarakat agar bisa meningkatkan literasi digital, termasuk untuk menjalankan usaha di ruang digital.
"Perkembangan teknologi digital ini salah satunya terpacu oleh pandemi yang telah mendorong kita beraktivitas di ruang digital," kata Semuel. Selain membantu pelaku usaha mempersiapkan jenama mereka agar bisa merambah dan menguasai pasar nasional, pelatihan bertema "Branding Produk Lokal Agar Siap Go Nasional" ini juga mendorong kreativitas dalam memanfaatkan platform digital untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan transaksi penjualan.
Sebagai informasi, belanja daring termasuk kegiatan ekonomi yang tetap tumbuh bahkan mencatatkan peningkatan yang signifikan dengan minat pada produk lokal yang sangat tinggi.
Menurut catatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2020 yang dirilis Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan NielsenHQ Indonesia, transaksi produk lokal naik sebesar Rp1 triliun dibanding 2019, menjadi Rp5,6 triliun.
Baca juga: Kominfo gelar webinar Genposting Promosi Wisata Unggulan Yogyakarta
Baca juga: Pemkot Mataram menerbitkan edaran kebijakan selama Ramadhan
Angka tersebut juga terus meningkat pada tahun berikutnya. Harbolnas mencatat transaksi produk lokal menjadi Rp8,5 triliun pada 2021 dan mencapai Rp10 triliun pada 2022. Riset dari MarkPlus pada Oktober 2021 yang menyebutkan bahwa kecenderungan konsumen membeli produk lokal semakin tinggi. Riset menyebut pemasaran daring menjadi fokus bagi para pelaku usaha produk lokal dalam menggencarkan pemasarannya mulai dari memanfaatkan media sosial hingga e-commerce dengan konten yang menarik.
Mengingat usaha di ruang digital menyimpan potensi untuk bertumbuh, strategi penjenamaan (branding) produk pun menjadi penting dilakukan pelaku usaha untuk membedakan merek dagangnya dari pesaing. Jika sebuah produk atau merek dagang sudah memiliki branding tersendiri, maka hal itu mampu menjelaskan kelebihan dan manfaatnya dibanding pesaing.