Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sistem ekonomi digital di Indonesia akan lebih baik jika produk-produk dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengambil bagian di dalamnya.
"Ekonomi digital Indonesia cukup besar, di tahun 2022 saja sekitar 70 miliar dolar dan di tahun 2025 (diperkirakan) meningkat sebesar 130 miliar AS dan 2030 (diperkirakan) sebesar 300 miliar dolar AS. Dan tentu sistem ekonomi digital akan lebih baik kalau produk UMKM menjadi bagian di dalamnya," kata Airlangga dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa.
Menurut Airlangga, hal tersebut mengingat bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 yang mencapai 5,31 persen sebagian besar melibatkan kegiatan UMKM. Perbaikan ekonomi, kata dia, akan diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Sayangnya, Airlangga mengatakan masih banyak UMKM yang belum mempunyai akses terhadap sistem keuangan. Padahal, Indonesia memiliki target inklusi keuangan sebesar 88-90 persen di tahun 2024.
Airlangga kemudian menilai bahwa kehadiran sistem keuangan digital menjadi sangat penting untuk mendorong inklusi keuangan terutama bagi UMKM. Sehingga, ia pun berharap semakin banyak UMKM yang tergabung dalam sistem keuangan digital agar ekonomi digital terus tumbuh dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. "Onboarding UMKM diperkiraan saat ini baru sekitar 20 juta dari 64 juta UMKM yang ada. Kami berharap dari 64 juta UMKM ini yang onboarding-nya bisa lebih ditingkatkan," ujar Airlangga.
Sedangkan bagi UMKM, menurut Airlangga, ekosistem digital memiliki banyak manfaat di antaranya mempermudah pemasaran produk, proses pembayaran, dan distribusi logistik, serta meningkatkan kualitas produksi, hingga ketahanan UMKM terhadap gejolak krisis.
Baca juga: Telkom dorong peluang bisnis UMKM pemasaran digital
Baca juga: Kominfo dukung penjenamaan produk lokal
Selain itu, kata dia, ekosistem digital juga sangat memungkinkan para pelaku UMKM mendapatkan pendampingan-pendampingan yang akan sangat berguna bagi pertumbuhan bisnis mereka. "Sehingga menjadi penting bahwa onboarding sistem digital ini bisa dirasakan di masyarakat, apalagi pemerintah juga terus mendorong agar e-commerce itu jadi bagian dari (pengembangan) UMKM," kata Airlangga.
"Ekonomi digital Indonesia cukup besar, di tahun 2022 saja sekitar 70 miliar dolar dan di tahun 2025 (diperkirakan) meningkat sebesar 130 miliar AS dan 2030 (diperkirakan) sebesar 300 miliar dolar AS. Dan tentu sistem ekonomi digital akan lebih baik kalau produk UMKM menjadi bagian di dalamnya," kata Airlangga dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa.
Menurut Airlangga, hal tersebut mengingat bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 yang mencapai 5,31 persen sebagian besar melibatkan kegiatan UMKM. Perbaikan ekonomi, kata dia, akan diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Sayangnya, Airlangga mengatakan masih banyak UMKM yang belum mempunyai akses terhadap sistem keuangan. Padahal, Indonesia memiliki target inklusi keuangan sebesar 88-90 persen di tahun 2024.
Airlangga kemudian menilai bahwa kehadiran sistem keuangan digital menjadi sangat penting untuk mendorong inklusi keuangan terutama bagi UMKM. Sehingga, ia pun berharap semakin banyak UMKM yang tergabung dalam sistem keuangan digital agar ekonomi digital terus tumbuh dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. "Onboarding UMKM diperkiraan saat ini baru sekitar 20 juta dari 64 juta UMKM yang ada. Kami berharap dari 64 juta UMKM ini yang onboarding-nya bisa lebih ditingkatkan," ujar Airlangga.
Sedangkan bagi UMKM, menurut Airlangga, ekosistem digital memiliki banyak manfaat di antaranya mempermudah pemasaran produk, proses pembayaran, dan distribusi logistik, serta meningkatkan kualitas produksi, hingga ketahanan UMKM terhadap gejolak krisis.
Baca juga: Telkom dorong peluang bisnis UMKM pemasaran digital
Baca juga: Kominfo dukung penjenamaan produk lokal
Selain itu, kata dia, ekosistem digital juga sangat memungkinkan para pelaku UMKM mendapatkan pendampingan-pendampingan yang akan sangat berguna bagi pertumbuhan bisnis mereka. "Sehingga menjadi penting bahwa onboarding sistem digital ini bisa dirasakan di masyarakat, apalagi pemerintah juga terus mendorong agar e-commerce itu jadi bagian dari (pengembangan) UMKM," kata Airlangga.