Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan sekitar 30 ton daging sapi beku impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Untuk bulan April 2023, kuota pemasukan daging sapi impor sebanyak 25-30 ton," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Dedy Surpriady di Mataram, Senin.
Daging beku impor itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan daging sebab setelah Lebaran Idul Fitri dilanjutkan dengan perayaan "Lebaran Topat" atau Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri.
Selain itu, stok daging impor dimaksudkan untuk menstabilkan harga saat permintaan tinggi. Apalagi, harga daging beku impor relatif lebih murah yakni sekitar Rp90.000 per kilogram, sedangkan daging segar lokal mencapai Rp125.000 sampai Rp130.000 per kilogram.
Daging beku memiliki pangsa pasar berbeda karena untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering. Namun ada juga dijual di pasar tradisional agar masyarakat memiliki alternatif.
"Harapannya, dengan tersedianya daging beku di pasar bisa menstabilkan harga daging sapi segar di pasar," katanya.
Sementara untuk kebutuhan daging sapi segar, kata Dedy, pihaknya menyiapkan 615 ekor sapi selama bulan April 2023, yang didatangkan dari Pulau Sumbawa.
Jumlah sapi yang disiapkan bulan April hampir dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya. Pada bulan Februari sapi yang dipotong sebanyak 345 ekor dan bulan Maret 359 ekor.
Dikatakan, banyaknya sapi yang disiapkan untuk kebutuhan Idul Fitri tersebut karena biasanya pada H-1 Idul Fitri atau disebut "penampahan" jumlah sapi yang dipotong bisa mencapai 200 ekor.
Kemudian dilanjutkan dengan "Lebaran Topat" atau Lebaran Ketupat sebab tradisi masyarakat saat lebaran ketupat juga menggelar makan-makan dengan menu utama daging sapi dan ayam.
Dengan demikian, lanjutnya, jumlah sapi yang akan dipotong pada H-1 Idul Fitri dan Lebaran Ketupat bisa mencapai 100-125 ekor per satu rumah potong hewan (RPH). Sementara di Mataram terdapat dua RPH yakni RPH Majeluk dan RPH Sekarbela.
"Kalau untuk pemotongan saat ini masih relatif stabil dengan jumlah sapi yang dipotong sehari pada setiap RPH sekitar 20-25 ekor," katanya.
"Untuk bulan April 2023, kuota pemasukan daging sapi impor sebanyak 25-30 ton," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Dedy Surpriady di Mataram, Senin.
Daging beku impor itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan daging sebab setelah Lebaran Idul Fitri dilanjutkan dengan perayaan "Lebaran Topat" atau Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri.
Selain itu, stok daging impor dimaksudkan untuk menstabilkan harga saat permintaan tinggi. Apalagi, harga daging beku impor relatif lebih murah yakni sekitar Rp90.000 per kilogram, sedangkan daging segar lokal mencapai Rp125.000 sampai Rp130.000 per kilogram.
Daging beku memiliki pangsa pasar berbeda karena untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering. Namun ada juga dijual di pasar tradisional agar masyarakat memiliki alternatif.
"Harapannya, dengan tersedianya daging beku di pasar bisa menstabilkan harga daging sapi segar di pasar," katanya.
Sementara untuk kebutuhan daging sapi segar, kata Dedy, pihaknya menyiapkan 615 ekor sapi selama bulan April 2023, yang didatangkan dari Pulau Sumbawa.
Jumlah sapi yang disiapkan bulan April hampir dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya. Pada bulan Februari sapi yang dipotong sebanyak 345 ekor dan bulan Maret 359 ekor.
Dikatakan, banyaknya sapi yang disiapkan untuk kebutuhan Idul Fitri tersebut karena biasanya pada H-1 Idul Fitri atau disebut "penampahan" jumlah sapi yang dipotong bisa mencapai 200 ekor.
Kemudian dilanjutkan dengan "Lebaran Topat" atau Lebaran Ketupat sebab tradisi masyarakat saat lebaran ketupat juga menggelar makan-makan dengan menu utama daging sapi dan ayam.
Dengan demikian, lanjutnya, jumlah sapi yang akan dipotong pada H-1 Idul Fitri dan Lebaran Ketupat bisa mencapai 100-125 ekor per satu rumah potong hewan (RPH). Sementara di Mataram terdapat dua RPH yakni RPH Majeluk dan RPH Sekarbela.
"Kalau untuk pemotongan saat ini masih relatif stabil dengan jumlah sapi yang dipotong sehari pada setiap RPH sekitar 20-25 ekor," katanya.