Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memprediksi tingkat hunian hotel saat libur dan cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah akan mengalami kenaikan bahkan hingga 90 persen.

"Hunian hotel saat ini rata-rata sekitar 60 persen, tapi kita prediksi pada cuti dan libur Idul Fitri akan naik hingga menjadi 90 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.

Menurutnya, potensi kenaikan tingkat hunian hotel saat libur dan cuti bersama di Kota Mataram, karena Idul Fitri 2023 merupakan Lebaran pertama tanpa ada pembatasan dari pemerintah seperti ketika terjadi puncak pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Ini artinya, keran pariwisata terbuka sehingga pengunjung atau wisatawan terutama dari pemudik banyak yang datang. Jadi pemudik juga kita hitung wisatawan," katanya.

Alasannya, lanjut Denny, karena pemudik ini datang dari luar daerah untuk meluangkan sebagian waktunya berlibur ke Kota Mataram yang menjadi kampung halaman masing-masing serta tidak jarang menginap di hotel.

Para pemudik nantinya tentu akan berkunjung ke sejumlah destinasi pariwisata yang ada di Kota Mataram baik destinasi alam maupun buatan.
 
"Kalau wisatawan lokal yang berkunjung ke Mataram untuk berlibur tidak selalu signifikan," katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Mataram Leni Oktavia sebelumnya menyebutkan, target okupansi hotel selama tahun 2023 rata-rata sebesar 60 persen atau meningkat dibandingkan target tahun 2022 sebesar 50 persen.

"Target tersebut kiranya cukup relevan dengan kondisi jumlah kamar yang tersedia dan hunian hotel yang sekarang masih turun naik setiap bulan," kata

Menurutnya, untuk target okupansi sebesar 60 persen tahun 2023 ini pihaknya optimistis bisa tercapai dari berbagai kegiatan baik skala nasional maupun internasional yang sudah dan akan digelar di daerah ini.

"Meskipun kegiatan tersebut tidak berlangsung di Kota Mataram, namun sebagai ibu kota provinsi dan daerah penyangga, Kota Mataram bisa mendapatkan dampak dari berbagai bidang," katanya.

Setelah balap motor World Superbike (WSBK) 3-5 Maret 2023, pada bukan Oktober 2023 juga akan digelar ajang balap motor dunia (MotoGP) di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Baca juga: Menparekraf sebut Ramadhan pemicu utama 1,4 miliar pergerakan wisatawan
Baca juga: Praktisi pariwisata menilai kaji pencabutan VoA Rusia-Ukraina

"Harapan kita, saat MotoGP nanti okupansi hotel bisa meningkat. Kita berharap banyak saat MotoGP nanti," katanya.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024