Lombok Barat (ANTARA) - Sebanyak 87.912 keluarga kurang mampu di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menerima bantuan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengurangi beban pengeluaran warga miskin dan sebagai upaya pengentasan daerah rentan rawan pangan.
"Bantuan beras cadangan pemerintah dari Bapanas melalui Bulog tersebut disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan," kata Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Ia mengatakan pendistribusian beras oleh Bulog sudah dilakukan sejak 13 April 2023. Masing-masing KPM mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram per bulan dan akan diberikan selama tiga bulan terhitung mulai April hingga Juni. Menurut Fauzan, apa yang menjadi kebijakan Badan Pangan Nasional adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk di Kabupaten Lombok Barat.
"Alhamdulillah Lombok Barat mendapat bantuan untuk 87.912 keluarga. Mudah-mudahan bantuan yang disalurkan bermanfaat kepada masyarakat, dan insya Allah dalam waktu dekat ada juga bantuan telur untuk keluarga yang beresiko stunting," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat Hj Damayanti mengatakan pemerintah juga akan menyalurkan bantuan ayam dan telur untuk keluarga berisiko stunting yang akan diberikan pada bulan berikutnya.
Adapun tujuan pemerintah memberikan bantuan tersebut untuk mengurangi beban penerima keluarga harapan. Selain itu, untuk mengurangi kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk. "Bantuan tersebut juga untuk membantu konsumen dan produsen agar tidak terjadi inflasi," ucapnya.
Baca juga: Bulog salurkan bantuan beras KPM hingga H-1 Lebaran
Baca juga: Bulog NTB menyalurkan bantuan pangan CPP kepada 620.000 KPM
Ia menyebutkan sebanyak 87.912 keluarga kurang mampu penerima bantuan beras tersebar di 122 desa atau 10 kecamatan. Oleh sebab itu, penyaluran bantuan dilakukan dalam dua tahap.
Untuk tahap pertama sebanyak 49 desa, sedangkan pada tahap kedua menyasar sebanyak 73 desa. "Khusus untuk bulan ini (April), beras cadangan pemerintah yang keluar untuk dibagikan kepada KPM sebanyak 879 ton," katanya.
"Bantuan beras cadangan pemerintah dari Bapanas melalui Bulog tersebut disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan," kata Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, di Kabupaten Lombok Barat, Rabu.
Ia mengatakan pendistribusian beras oleh Bulog sudah dilakukan sejak 13 April 2023. Masing-masing KPM mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram per bulan dan akan diberikan selama tiga bulan terhitung mulai April hingga Juni. Menurut Fauzan, apa yang menjadi kebijakan Badan Pangan Nasional adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pokok bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk di Kabupaten Lombok Barat.
"Alhamdulillah Lombok Barat mendapat bantuan untuk 87.912 keluarga. Mudah-mudahan bantuan yang disalurkan bermanfaat kepada masyarakat, dan insya Allah dalam waktu dekat ada juga bantuan telur untuk keluarga yang beresiko stunting," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat Hj Damayanti mengatakan pemerintah juga akan menyalurkan bantuan ayam dan telur untuk keluarga berisiko stunting yang akan diberikan pada bulan berikutnya.
Adapun tujuan pemerintah memberikan bantuan tersebut untuk mengurangi beban penerima keluarga harapan. Selain itu, untuk mengurangi kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk. "Bantuan tersebut juga untuk membantu konsumen dan produsen agar tidak terjadi inflasi," ucapnya.
Baca juga: Bulog salurkan bantuan beras KPM hingga H-1 Lebaran
Baca juga: Bulog NTB menyalurkan bantuan pangan CPP kepada 620.000 KPM
Ia menyebutkan sebanyak 87.912 keluarga kurang mampu penerima bantuan beras tersebar di 122 desa atau 10 kecamatan. Oleh sebab itu, penyaluran bantuan dilakukan dalam dua tahap.
Untuk tahap pertama sebanyak 49 desa, sedangkan pada tahap kedua menyasar sebanyak 73 desa. "Khusus untuk bulan ini (April), beras cadangan pemerintah yang keluar untuk dibagikan kepada KPM sebanyak 879 ton," katanya.