Mataram, (Antara)- Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana meminta para pengembang memperhatikan drainase saat membangun perumahan atau fasilitas lainnya.
"Dalam setiap proses pembangunan, pengembang hendaknya dapat memperhatikan drainase, sebab jika tidak hal itu bisa berdampak pada tersumbatnya saluran bahkan menimbulkan banjir, apalagi saat musim hujan seperti saat ini," katanya di Mataram, Rabu.
Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi banyaknya para pengembang di Kota Mataram yang kurang memperhatikan saluran pada saat proses pembangunan bahkan hingga menutup saluran dengan berbagai material di atasnya.
Dia mengatakan, pemerintah tentu tidak dapat melakukan pengawasan secara menyeluruh, karena itu peran masyarakat untuk aktif menyampaikan laporan ke aparat terdekat agar proses pembangunan oleh pengembang dapat diawasi.
Selain itu, pemerintah kota juga akan meminta Dinas Tata Kota untuk melakukan pengawasan terhadap bangunan-bangunan tersebut sekaligus meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan normalisasi pada sejumlah drainase yang tersumbat.
"Kami tidak ingin proses pembangunan yang dilakukan pengembang merugikan masyarakat lainnya, apalagi hingga merusak irigasi petani," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram H Mahmuddin Tura tidak menampik kondisi itu, bahkan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMP2T) agar pembuatan saluran dapat menjadi salah satu syarat pengajuan perizinan.
"Selain itu, meski pengembang membuat saluran, terkadang tidak `nyambung` dengan saluraan yang sudah kami buat. Ini terjadi karena kurangnya koordinasi," ujarnya.
Terkait dengan masalah itu, upaya jangka pendek yang dapat dilakukan saat ini adalah segera melakukan normalisasi terhadap saluran dan irigasi petani yang tersumbat akibat adanya proses pembangunan yang dilakukan oleh para pengembang.
Dikatakannya, normalisasi dinilai cukup efektif untuk meningkatkan debit air dan melancarkan irigasi terutama untuk wilayah pertanian.
Ia mengatakan, normalisasi saluran pada sejumlah titik di Kota Mataram merupakan program rutin setiap tahun menjelang musim hujan.
Menurutnya, pendangkalan saluran di Kota Mataram juga rata-rata disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, serta kondisi geografis Kota Mataram yang berada di daerah hilir.
"Dalam setiap proses pembangunan, pengembang hendaknya dapat memperhatikan drainase, sebab jika tidak hal itu bisa berdampak pada tersumbatnya saluran bahkan menimbulkan banjir, apalagi saat musim hujan seperti saat ini," katanya di Mataram, Rabu.
Pernyataan itu dikemukakannya menanggapi banyaknya para pengembang di Kota Mataram yang kurang memperhatikan saluran pada saat proses pembangunan bahkan hingga menutup saluran dengan berbagai material di atasnya.
Dia mengatakan, pemerintah tentu tidak dapat melakukan pengawasan secara menyeluruh, karena itu peran masyarakat untuk aktif menyampaikan laporan ke aparat terdekat agar proses pembangunan oleh pengembang dapat diawasi.
Selain itu, pemerintah kota juga akan meminta Dinas Tata Kota untuk melakukan pengawasan terhadap bangunan-bangunan tersebut sekaligus meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan normalisasi pada sejumlah drainase yang tersumbat.
"Kami tidak ingin proses pembangunan yang dilakukan pengembang merugikan masyarakat lainnya, apalagi hingga merusak irigasi petani," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram H Mahmuddin Tura tidak menampik kondisi itu, bahkan pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMP2T) agar pembuatan saluran dapat menjadi salah satu syarat pengajuan perizinan.
"Selain itu, meski pengembang membuat saluran, terkadang tidak `nyambung` dengan saluraan yang sudah kami buat. Ini terjadi karena kurangnya koordinasi," ujarnya.
Terkait dengan masalah itu, upaya jangka pendek yang dapat dilakukan saat ini adalah segera melakukan normalisasi terhadap saluran dan irigasi petani yang tersumbat akibat adanya proses pembangunan yang dilakukan oleh para pengembang.
Dikatakannya, normalisasi dinilai cukup efektif untuk meningkatkan debit air dan melancarkan irigasi terutama untuk wilayah pertanian.
Ia mengatakan, normalisasi saluran pada sejumlah titik di Kota Mataram merupakan program rutin setiap tahun menjelang musim hujan.
Menurutnya, pendangkalan saluran di Kota Mataram juga rata-rata disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, serta kondisi geografis Kota Mataram yang berada di daerah hilir.