Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) melakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Sirkuit Motorcross Grand Prix (MXGP) di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Selasa (9/5).
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan pembangunan sirkuit Motorcross yang memiliki panjang lintasan 1,6 kilometer di Eks Bandara Selaparang itu sebagai persiapan Mataram menjadi tuan rumah ajang balap Motorcross dunia setelah MXGP di Samota, Kabupaten Sumbawa.
"Dipilihnya Lombok sebagai lokasi MXGP pada 2023 adalah sebuah penghargaan atas kesuksesan MXGP Samota di Sumbawa pada 2022 lalu," ujarnya disela-sela peletakan batu pertama pembangunan lintasan sirkuit MXGP di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Selasa.
Ia menyatakan karena bagusnya penyelenggaraan di Samota sehingga NTB mendapat penghargaan menggelar MXGP dua kali sebagai tuan rumah, yakni Sumbawa dan Lombok.
Menurut Bang Zul sapaan akrabnya, banyak daerah lain di Indonesia menginginkan di helat MXGP di daerah mereka, namun Infront Moto Racing, selaku pemegang hak penyelenggaraan dan komersial kejuaraan dunia Motocross memilih Lombok menjadi lokasi kedua MXGP.
"Banyak daerah yang ingin, tapi mereka (Infront) memutuskan (MXGP) berada di NTB," kata Zulkieflimansyah.
Gubernur NTB mengajak masyarakat untuk terlibat dalam menyukseskan MXGP. Karena itu, ia optimistis dengan terselenggaranya MXGP di Mataram akan memajukan pariwisata dan mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Di sini (sirkuit) akan menjadi sesuatu yang berbeda. Sekarang mungkin kondisi seperti ini, ke depan di sini akan menjadi destinasi pariwisata andalan buat NTB," katanya.
Oleh karena itu, Gubernur NTB berharap ke depan pengelolaan Eks Bandara Selaparang yang memiliki luas 78 hektare tersebut bisa dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB bersama PT Angkasa Pura.
"Ini bisa menjadi pemicu awal. Kalau sudah ada sirkuit pasti ada ide turunan. Karena di lahan seluas 68 hektar bisa bangun banyak hal bisa jadi tempat ekspo, konser musik. Kita akan rawat ini jadi seperti milik kita," katanya.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan pembangunan sirkuit Motorcross yang memiliki panjang lintasan 1,6 kilometer di Eks Bandara Selaparang itu sebagai persiapan Mataram menjadi tuan rumah ajang balap Motorcross dunia setelah MXGP di Samota, Kabupaten Sumbawa.
"Dipilihnya Lombok sebagai lokasi MXGP pada 2023 adalah sebuah penghargaan atas kesuksesan MXGP Samota di Sumbawa pada 2022 lalu," ujarnya disela-sela peletakan batu pertama pembangunan lintasan sirkuit MXGP di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Selasa.
Ia menyatakan karena bagusnya penyelenggaraan di Samota sehingga NTB mendapat penghargaan menggelar MXGP dua kali sebagai tuan rumah, yakni Sumbawa dan Lombok.
Menurut Bang Zul sapaan akrabnya, banyak daerah lain di Indonesia menginginkan di helat MXGP di daerah mereka, namun Infront Moto Racing, selaku pemegang hak penyelenggaraan dan komersial kejuaraan dunia Motocross memilih Lombok menjadi lokasi kedua MXGP.
"Banyak daerah yang ingin, tapi mereka (Infront) memutuskan (MXGP) berada di NTB," kata Zulkieflimansyah.
Gubernur NTB mengajak masyarakat untuk terlibat dalam menyukseskan MXGP. Karena itu, ia optimistis dengan terselenggaranya MXGP di Mataram akan memajukan pariwisata dan mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Di sini (sirkuit) akan menjadi sesuatu yang berbeda. Sekarang mungkin kondisi seperti ini, ke depan di sini akan menjadi destinasi pariwisata andalan buat NTB," katanya.
Oleh karena itu, Gubernur NTB berharap ke depan pengelolaan Eks Bandara Selaparang yang memiliki luas 78 hektare tersebut bisa dikelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB bersama PT Angkasa Pura.
"Ini bisa menjadi pemicu awal. Kalau sudah ada sirkuit pasti ada ide turunan. Karena di lahan seluas 68 hektar bisa bangun banyak hal bisa jadi tempat ekspo, konser musik. Kita akan rawat ini jadi seperti milik kita," katanya.