Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca hujan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) selama tiga hari ke depan pada peralihan musim kemarau 2023.
"Cuaca di wilayah NTB mulai tanggal 10-12 Mei diprakirakan berawan hingga hujan sedang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid, Lombok, Nur Situ Zulaichah dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Rabu.
Dengan adanya potensi hujan sedang yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang tersebut, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak bencana alam yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Waspada dampak potensi hujan yang dapat menimbulkan bencana alam," katanya.
BMKG juga menyatakan, potensi hujan sedang pada tanggal 10 Mei diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara. Selain itu, di wilayah Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dan Kabupaten Dompu.
Pada 11 Mei potensi hujan diperkirakan terjadi di wilayah Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima dan Dompu.
Sedangkan pada tanggal 12 Mei potensi hujan diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang di wilayah Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dan Dompu.
"Angin permukaan bertiup dengan variasi arah dari timur hingga selatan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 kilometer per jam. Potensi hujan diprediksi terjadi mulai siang hingga sore hari," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan potensi hujan pada peralihan musim kemarau 2023 ini mulai berkurang, namun curah hujan rendah mendominasi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Potensi hujan berkurang, curah hujan rendah mendominasi di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Yohannaa Maurits.
Masyarakat diharapkan dapat terus waspada akan adanya potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor yang terjadi pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau yang sedang berlangsung di NTB saat ini.
"Waspada potensi cuaca ekstrem di wilayah NTB," katanya.
"Cuaca di wilayah NTB mulai tanggal 10-12 Mei diprakirakan berawan hingga hujan sedang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Zaenudin Abdul Majid, Lombok, Nur Situ Zulaichah dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Rabu.
Dengan adanya potensi hujan sedang yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang tersebut, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak bencana alam yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
"Waspada dampak potensi hujan yang dapat menimbulkan bencana alam," katanya.
BMKG juga menyatakan, potensi hujan sedang pada tanggal 10 Mei diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara. Selain itu, di wilayah Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dan Kabupaten Dompu.
Pada 11 Mei potensi hujan diperkirakan terjadi di wilayah Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima dan Dompu.
Sedangkan pada tanggal 12 Mei potensi hujan diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang di wilayah Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dan Dompu.
"Angin permukaan bertiup dengan variasi arah dari timur hingga selatan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 kilometer per jam. Potensi hujan diprediksi terjadi mulai siang hingga sore hari," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan potensi hujan pada peralihan musim kemarau 2023 ini mulai berkurang, namun curah hujan rendah mendominasi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Potensi hujan berkurang, curah hujan rendah mendominasi di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Yohannaa Maurits.
Masyarakat diharapkan dapat terus waspada akan adanya potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor yang terjadi pada periode peralihan musim hujan menuju musim kemarau yang sedang berlangsung di NTB saat ini.
"Waspada potensi cuaca ekstrem di wilayah NTB," katanya.