Mataram, (Antara NTB) - Wali Kota Mataram Ahyar Abduh menginstruksikan agar sepanjang Jalan Bung Hatta di daerah itu bebas dari reklame dengan jenis bando jalan.
"Keberadaan bando jalan bisa menghalangi pandangan masyarakat yang ingin melihat keindahan Gunung Tembolak yang berada di bagian utara Kota Mataram," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Wali Kota menilai, keberadaan reklame jenis bando jalan yang relatif miliki ukuran besar dan bentuknya melintang di jalan, bisa menutup pandangan masyarakat melihat keindahan Gunung Tembolak di wilayah Gunung Sari yang terlihat jelas dari Kota Mataram.
Apalagi dari setelah Jalan Bung Hatta dibuka, keindahan Gunung Tembolak semakin memberikan semangat dan motivasi kepada warga Kota Mataram yang masih membutuhkan tempat untuk rekreasi.
"Termasuk saya. Saya sangat senang, karena meski berada di tengah kota, namun masih tetap bisa melihat keindahan alam tersebut," katanya.
Bahkan sebagai upaya mempromosikan potensi objek wisata Gunung Tembolak dan Bukit Korea, wali kota akan merintis usulan pembangunan jalan penghubung Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat bagian utara.
Ia mengatakan, hal itu sebagai implementasi dengan ditetapkannya Kota Mataram sebagai kawasan strategis ibu kota provinsi sebagai "Mataram Metro".
"Dalam perkembangannya Mataram Metro tentu akan menjadi kota yang siap menerima berbagai kegiatan maupun memberikan pengaruh kepada daerah-daerah sekitar," katanya.
Dengan demikian, Pemerintah Kota Mataram akan mengusulkan jalan penghubung antara Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat bagian utara melalui Jalan Bung Hatta hingga ke Desa Medas kepada Gubernur NTB.
"Rencana ini sudah saya sampaikan juga ke Balai Jalan Nasional (BJN), semoga tahun ini dapat dipertimbangkan dan dibangun, karena kita ingin pembangunan jalan-jalan ini dikerjakan secepatnya," katanya.
Ia mengakui, potensi objek wisata Gunung Tembolak dan Bukit Korea saat ini belum tergarap maksimal karena keberadaanya kurang mendapatkan keterpengaruhan akibat belum adanya akses jalan kurang memadai ke arah tersebut.
"Untuk itulah akses jalan ini sangat penting mendukung keberadaan potensi sumber daya alam di daerah ini," ujarnya.
Ditambahkannya, kebijakan terpilihnya Kota Mataram sebagai Mataram Metro merupakan kebijakan pemerintah Provinsi NTB, sehingga Kota Mataram harus mampu memberikan pengaruh bagi daerah disekitarnya seperti di kawasan Gunung Pengsong sebagai daerah selatan Kota Mataram.
"Untuk kawasan selatan, pemerintah kota telah membuat jalan tembusan hingga ke Bandara Internasional Lombok (BIL)," katanya.
Dengan adanya objek wisata Gunung Pensong di bagian selatan, wali kota juga tidak memberikan pemasangan reklame jenis bando jalan Gajah Mada yang merupakan akses jalan utama dari BIL. (*)