Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah melakukan pemetaan terhadap penanganan sampah saat pelaksanaan Jambore Kader PKK tingkat Provinsi NTB yang akan berlangsung pada 29-30 Mei 2023.
"Selama dua hari itu, kami sudah siapkan petugas sekitar 150 orang baik untuk menyapu jalan maupun mengangkut sampah pada beberapa lokasi yang menjadi pusat kegiatan jambore," kata Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Rabu.
Pada hari pertama Senin (29/5-2023), katanya, telah dipetakan tiga zona atau lokasi yang menjadi fokus penanganan sampah, pertama zona di sepanjang Jalan Langko, kedua zona Jalan Pejanggik sampai Bank NTB, dan ketiga zona Lapangan Sangkareang.
Ruas jalan tersebut akan menjadi jalur defile ribuan peserta jambore kader PKK dari 10 kabupaten/kota se-NTB, dari Masjid Islamic Center sampai ke Lapangan Sangkareang.
"Karenanya, 150 petugas yang kita siapkan akan disebar pada tiga zona tersebut, sehingga begitu ada selesai, zona tersebut sudah bersih kembali," katanya.
Dikatakan, untuk di sepanjang Jalan Langko mulai dari Kantor Kejaksaan sampai Islamic Center akan dilepas 20 orang petugas kebersihan, mereka bertugas menangani sampah di bagian kiri, kanan, dan badan jalan.
Begitu juga di Jalan Pejanggik mulai dari Bank Indonesia sampai ke Bank NTB dilepas 20 orang, dan sisanya petugas difokuskan pada zona tiga yakni di Lapangan Sangkareang yang menjadi pusat lokasi pembukaan dan sejumlah kegiatan bazar serta berbagai lomba.
"Petugas kebersihan ini ada berada di paling akhir adalah petugas kebersihan kami," katanya sambil tersenyum.
Sementara pada hari kedua Selasa (30/5-2023), lanjut Vidi, kegiatan Jambore Kader PKK dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan yang menjadi salah satu ikon baru di Kota Mataram yang kebersihannya harus diprioritaskan.
"Karena itu, sebanyak 150 orang petugas kebersihan juga kita siagakan di RTH Pagutan sampai acara berakhir," katanya.
Sementara menyinggung tentang pemanfaatan mobil penyapu jalan, Vidi mengatakan, untuk memanfaatkan mobil penyapu jalan saat defile tidak memungkinkan sebab kondisinya sedang ramai dan padat.
"Jadi kita memilih cara pembersihan manual yakni menurunkan petugas penyapu jalan agar sampah bisa ditangani maksimal," katanya.
Kalau mesin penyapu jalan, tambah Vidi, biasanya digunakan mulai pukul 05.00-06.00 Wita, saat ruas jalan protokol masih sepi sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas saat jam padat.
"Selama dua hari itu, kami sudah siapkan petugas sekitar 150 orang baik untuk menyapu jalan maupun mengangkut sampah pada beberapa lokasi yang menjadi pusat kegiatan jambore," kata Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Rabu.
Pada hari pertama Senin (29/5-2023), katanya, telah dipetakan tiga zona atau lokasi yang menjadi fokus penanganan sampah, pertama zona di sepanjang Jalan Langko, kedua zona Jalan Pejanggik sampai Bank NTB, dan ketiga zona Lapangan Sangkareang.
Ruas jalan tersebut akan menjadi jalur defile ribuan peserta jambore kader PKK dari 10 kabupaten/kota se-NTB, dari Masjid Islamic Center sampai ke Lapangan Sangkareang.
"Karenanya, 150 petugas yang kita siapkan akan disebar pada tiga zona tersebut, sehingga begitu ada selesai, zona tersebut sudah bersih kembali," katanya.
Dikatakan, untuk di sepanjang Jalan Langko mulai dari Kantor Kejaksaan sampai Islamic Center akan dilepas 20 orang petugas kebersihan, mereka bertugas menangani sampah di bagian kiri, kanan, dan badan jalan.
Begitu juga di Jalan Pejanggik mulai dari Bank Indonesia sampai ke Bank NTB dilepas 20 orang, dan sisanya petugas difokuskan pada zona tiga yakni di Lapangan Sangkareang yang menjadi pusat lokasi pembukaan dan sejumlah kegiatan bazar serta berbagai lomba.
"Petugas kebersihan ini ada berada di paling akhir adalah petugas kebersihan kami," katanya sambil tersenyum.
Sementara pada hari kedua Selasa (30/5-2023), lanjut Vidi, kegiatan Jambore Kader PKK dipusatkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan yang menjadi salah satu ikon baru di Kota Mataram yang kebersihannya harus diprioritaskan.
"Karena itu, sebanyak 150 orang petugas kebersihan juga kita siagakan di RTH Pagutan sampai acara berakhir," katanya.
Sementara menyinggung tentang pemanfaatan mobil penyapu jalan, Vidi mengatakan, untuk memanfaatkan mobil penyapu jalan saat defile tidak memungkinkan sebab kondisinya sedang ramai dan padat.
"Jadi kita memilih cara pembersihan manual yakni menurunkan petugas penyapu jalan agar sampah bisa ditangani maksimal," katanya.
Kalau mesin penyapu jalan, tambah Vidi, biasanya digunakan mulai pukul 05.00-06.00 Wita, saat ruas jalan protokol masih sepi sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas saat jam padat.