Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menargetkan 140 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa menjadi eksportir tahun 2023.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulsel Dewa Nyoman Mahendra di Makassar, Kamis mengatakan pihaknya akan melakukan kurasi/seleksi terhadap ribuan UMKM yang berpotensi melakukan ekspor untuk menentukan 140 pelaku usaha yang akan dibina nanti.
"Kami ada anggaran APBD untuk gelar bimtek selama tiga hari di empat kabupaten/kota untuk 140 orang. Ada pula dua instruktur dari Kementerian Perdagangan yang bisa dihadirkan," kata Nyoman.
Nyoman menyebut pihaknya telah memprogramkan bimbingan teknik (bimtek) dua kali dalam tahun 2023 dan juga sementara dua bimtek lainnya akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Kegiatan ini direncanakan digelar di Makassar dan Maros.
Menurut dia, UMKM yang berorientasi ekspor berarti secara umum telah memasarkan produknya di level regional, domestik, nasional hingga mancanegara. Hanya saja belum melakukan ekspor. "Kami mendorong juga pelaku UMKM bisa jadi eksportir karena hanya sekitar 20 persen produk UMKM yang diekspor, padahal kita punya potensi besar," kata dia.
Baca juga: Pelaku UMKM tingkatkan daya saing di Sriwijaya Expo
Baca juga: UMKM di Lombok Tengah bersiap hadapi Ajang L'Etape 2023
Berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Sulsel mencatat target ekspor Sulsel sebesar 1,71 miliar dolar Amerika tahun 2023, dan realisasi nilai ekspor hingga April sebesar 769 juta dolar Amerika atau telah mencapai 44,98 persen dari target RPJMD 2023.
Negara tujuan ekspor utama Sulawesi Selatan meliputi Jepang, China, Malaysia, Amerika Serikat dan Rusia. Sementara komoditas ekspor utama Sulawesi Selatan yakni nikel, rumput laut, caraginan, udang segar dan dedak gandum.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sulsel Dewa Nyoman Mahendra di Makassar, Kamis mengatakan pihaknya akan melakukan kurasi/seleksi terhadap ribuan UMKM yang berpotensi melakukan ekspor untuk menentukan 140 pelaku usaha yang akan dibina nanti.
"Kami ada anggaran APBD untuk gelar bimtek selama tiga hari di empat kabupaten/kota untuk 140 orang. Ada pula dua instruktur dari Kementerian Perdagangan yang bisa dihadirkan," kata Nyoman.
Nyoman menyebut pihaknya telah memprogramkan bimbingan teknik (bimtek) dua kali dalam tahun 2023 dan juga sementara dua bimtek lainnya akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Kegiatan ini direncanakan digelar di Makassar dan Maros.
Menurut dia, UMKM yang berorientasi ekspor berarti secara umum telah memasarkan produknya di level regional, domestik, nasional hingga mancanegara. Hanya saja belum melakukan ekspor. "Kami mendorong juga pelaku UMKM bisa jadi eksportir karena hanya sekitar 20 persen produk UMKM yang diekspor, padahal kita punya potensi besar," kata dia.
Baca juga: Pelaku UMKM tingkatkan daya saing di Sriwijaya Expo
Baca juga: UMKM di Lombok Tengah bersiap hadapi Ajang L'Etape 2023
Berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Sulsel mencatat target ekspor Sulsel sebesar 1,71 miliar dolar Amerika tahun 2023, dan realisasi nilai ekspor hingga April sebesar 769 juta dolar Amerika atau telah mencapai 44,98 persen dari target RPJMD 2023.
Negara tujuan ekspor utama Sulawesi Selatan meliputi Jepang, China, Malaysia, Amerika Serikat dan Rusia. Sementara komoditas ekspor utama Sulawesi Selatan yakni nikel, rumput laut, caraginan, udang segar dan dedak gandum.