Peran PNM penting tekan potensi kemiskinan di Sulsel

id Wamen UMKM, Wamen Helvi, Peran PNM, kemiskinan, Sulsel

Peran PNM penting tekan potensi kemiskinan di Sulsel

Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza (tengah) dalam kunjungan kerja dan berdiskusi dengan account officer (AO) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Makasar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/1/2025). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menilai bahwa peran dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Makassar, Sulawesi Selatan, penting untuk menekan potensi kemiskinan dan pengangguran di daerah tersebut.

Helvi dalam kunjungan kerja di PT PNM Cabang Makasar, di Kota Makassar, Jumat, mengatakan bahwa hal itu dapat terlihat dari adanya nasabah PNM di wilayah tersebut yang mencapai hingga 460 ribu.

"Adik-adik ini (account officer/AO PT PNM) telah menyelamatkan lebih kurang 70 persen dari 460 ribu ini adalah masyarakat yang cenderung atau potensial miskin, itu dari segi amal ibadahnya saja sudah luar biasa. Jadi kerja adik-adik ini ini dunia akhirat loh pahalanya," kata Helvi saat berdiskusi dengan AO PT PNM Cabang Makassar.

Keberhasilan PNM dalam melaksanakan program pemerintah tercermin dari peningkatan jumlah ultra mikro yang lebih berkualitas, dengan peningkatan plafon pinjaman hingga 400 persen dari nilai awal.

"Kemudian yang dilempar pun tidak tanggung-tanggung Rp2,17 triliun, ini 0,005 dari KUR Komunitas Republik Indonesia. Kemudian ada 112 kantor unit, lalu ada 1.400 AO artinya ini PNM sukses memerangi kemiskinan, karena menciptakan lapangan kerja," ujarnya.

Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza (tengah) diwawancara awak media di sela melakukan kunjungan kerja di PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Makassar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/1/2025). ANTARA/Harianto

Melalui program ini, PNM tidak hanya membina usaha yang sudah ada, tetapi juga mengajarkan proses bisnis kepada pelaku usaha, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki bakat wirausaha sekalipun.

Selain menciptakan dan membina UMKM baru, menurut dia, PNM juga berkontribusi dalam menciptakan tenaga kerja terdidik yang siap bersaing di dunia usaha dan memperkuat perekonomian lokal.

Kementerian UMKM berkomitmen untuk terus mendukung PNM dengan berbagai kebijakan yang mempermudah operasional dan pengembangan, termasuk penguatan spesialisasi mikro yang dibutuhkan sektor UMKM.

"Saya lihat luar biasa karena yang saya kagumi adalah terus terang PNM itu berhasil mengembangkan data, mengelola data, kemudian menganalisa data sekaligus memanfaatkan data untuk menumbuhkembangkan UMKM," katanya.

"Dan ini kerjaan itu tidak gampang, kalau memotivasi atau mengembangkan orang yang sudah jalan bisnisnya itu lebih gampang, tapi untuk merangsang orang ikut terjun ke bisnis itu tidak gampang," ujarnya.

Baca juga: Wamen UMKM ungkap skema menaikkan usaha ultra mikro ke ekspor

Helvi juga berharap agar para AO yang berprestasi bisa mendapat peluang peningkatan karir di bank BUMN.

"Saya titip juga Pak (Dirut PNM) kalau memang ada AO terbaik ya monggo bersama-sama kita bina lebih baik lagi mana tahu mereka ini masuk ke bank BUMN yang memang rekrutmen setiap tahunnya kan ada," kata Helvi.

Baca juga: UMKM NTB membidik pasar ekspor kemiri ke Arab Saudi

Sementara itu, Direktur Utama PT PNM Venture Capital Rahfie Syaefulshaaf mengatakan bahwa jumlah nasabah di daerah Sulawesi Selatan mencapai 460.000 nasabah dengan jumlah penyaluran mencapai Rp2,17 triliun.

"Dalam rangka penyaluran tersebut juga dibantu oleh 112 unit layanan dan 1.400 AO untuk melayani 26.000 kelompok yang ada di Sulawesi Selatan," kata Rahfie.

"Mudah-mudahan ke depan kita bisa memberi lebih, berkolaborasi lagi dalam pengembangan, menjalankan tugas-tugas PNM sebagai modal dasar," ujarnya.