Mataram (ANTARA) - Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap seorang pemuda yang dilaporkan hilang terseret ombak saat berswafoto di Tebing Wisata Alam Orong Bukal Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (21/9).
"Tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian sejak laporan diterima pada malam hari dan hingga hari ini (red"Selasa) dilanjutkan pencarian terhadap korban," kata Koordinator Lapangan Tim Rescue Made Kayuniade di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan pencarian telah dilakukan di beberapa sektor, meliputi pemantauan udara menggunakan drone, penyisiran di permukaan perairan, hingga penyelaman di area sekitar lokasi kejadian.
"Namun, dalam pencarian pada Senin (22/09) hingga sore hari, upaya pencarian belum membuahkan hasil," katanya.
Baca juga: Seroang penyelam meninggal di perairan Sembalun Lombok Timur
Oleh karena itu, operasi pencarian kembali dilanjutkan pada hari ini dan upaya ini melibatkan kolaborasi dari berbagai unsur, antara lain TNI, Polri, perangkat desa setempat, pihak keluarga, tim medis, warga dan nelayan setempat, serta unsur lainnya.
"Semoga korban dapat ditemukan hari ini," katanya.
Ia mengatakan peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama dua temannya sedang berswafoto di tebing tersebut, pada Minggu (22/09). Pada saat itu sekitar pukul 13.15 WITA, ombak besar menerjang dan menyeret ketiganya.
"Dua orang berhasil menyelamatkan diri, sementara Alfan Ali Zahiri, yang merupakan warga Montong Gading, Lombok Timur, hilang," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi korban banjir di Mataram hingga Dini Hari
Atas kejadian itu, pihak pengelola wisata segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat berwajib.
Kantor SAR Mataram menerima laporan dari Sekretaris Desa Belongas dan langsung memberangkatkan tim rescue ke lokasi kejadian. Memasuki hari kedua pencarian pada Senin (22/9), tim gabungan melakukan upaya pencarian secara intensif.
"Ini memasuki pencarian di hari ketiga dan dilanjutkan hingga tujuh hari serta dapat diperpanjang sesuai SOP pencarian," katanya.
Baca juga: Perahu karet, anjing pelacak hingga alat berat dikerahkan cari korban hilang di banjir Bima
