Jakarta (ANTARA) - President Direktur Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany mengatakan, berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), PAYDI tercatat mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa sebesar 57,7 persen sepanjang tahun 2022.
 

PAYDI atau Produk Asuransi yang Dikaitkan Investasi merupakan produk asuransi yang mengombinasikan manfaat asuransi serta investasi dalam satu produk. “Kami melihat PAYDI masih diminati masyarakat, karena menggabungkan manfaat perlindungan dan investasi sekaligus,” kata Michellina di Jakarta, Jumat.

Melihat adanya peluang yang terbuka lebar pada tahun ini, Prudential Indonesia meresmikan dua produk PAYDI terbaru, yakni PRULink NextGen dan PRULink NextGen Syariah.

Melalui kedua produk tersebut, Prudential Indonesia memberikan nasabah atau calon nasabah berbagai macam pilihan proteksi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan, profil risiko, serta kemampuan finansial nasabahnya.

Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) Nomor 5 tahun 2022 tentang perbaikan praktik pemasaran, transparansi informasi, dan tata kelola aset PAYDI, Prudential Indonesia kembali merivu serta menyempurnakan produk-produknya agar selaras dengan aturan baru tersebut. Michellina menjelaskan, kekuatan utama PRULink NextGen dan PRULink NextGen Syariah terletak pada fleksibilitas dan transparansinya.

Senada dengan Michellna, Presiden Direktur Prudential Syariah Prulink Omar S. Anwar menilai bahwa PRULink NextGen dan PRULink NextGen Syariah mampu memberikan perlindungan dari segi asuransi, namun juga mampu melahirkan manfaat finansial dari segi investasi.

"Bahwa produk ini kita buatkan karena setiap orang pasti memiliki jenjang kehidupan masing-masing. Dari saat kita lahir, kita melalui masa anak-anak, tumbuh dewasa, menikah dan seterusnya, progres jenjang kehidupan ini pasti ada kebutuhan, tergantung kita di jenjang mana itu, kebutuhannya beda-beda," jelasnya.

Adapun PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) membukukan pertumbuhan pendapatan premi dari bisnis baru sebesar 13 persen pada 2022 lalu. Secara nilai, pendapatan premi dan kontribusi kedua perusahaan tercatat sebesar lebih dari Rp22 triliun. Kemudian, total aset perusahaan terdata lebih dari Rp67 triliun dan total aset investasi sebesar Rp61 triliun.

Baca juga: Lembaga penjamin polis bisa kembalikan kepercayaan ke asuransi
Baca juga: Industri asuransi dalam negeri menjanjikan dan terus bertumbuh

Pembayaran klaim dan manfaat untuk Prudential Indonesia tercatat sebesar Rp16,6 triliun atau sekitar Rp45 miliar per hari. Sementara untuk Prudential Syariah, pembayaran klaim dan manfaat tercatat sebesar Rp1,7 triliun, yang terdiri dari Rp1 triliun klaim Dana Tabarru’ dan Rp700 miliar klaim Manfaat Investasi. Total tersebut setara dengan pembayaran Rp4,6 miliar per hari yang dibayarkan berdasarkan prinsip kontribusi antar peserta.
 



 


Pewarta : Bayu Saputra
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024