Sumbawa (ANTARA) - Aparat gabungan Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat bersama TNI melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan rumah warga, pascakebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di Desa Tangkampulit, Kecamatan Batulanteh.
"Kami terus bersinergi untuk membantu proses pembersihan lahan rumah warga agar segera bersih dari puing-puing sisa kebakaran," kata Kapolres Sumbawa, AKBP Heru Muslimin dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Baca juga: Kebakaran di Sumbawa ludeskan 24 rumah warga
Dalam kegiatan gotong royong itu, petugas bersama-sama warga masyarakat terlihat kompak dalam membersihkan sisa puing-puing rumah yang hangus terbakar, kemudian mengangkatnya ke atas kendaraan untuk dibuang.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian atas peristiwa bencana yang terjadi dan membantu membangkitkan semangat warga agar segera bangkit serta ikhlas dalam menerima cobaan," katanya.
Selain melaksanakan kegiatan gotong royong, pihaknya juga menyalurkan bantuan sembako untuk meringankan beban masyarakat.
"Dengan terjadinya peristiwa ini semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan keringanan dan keikhlasan terhadap masyarakat yang terdampak," katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat menyatakan, sebanyak 24 unit rumah di Desa Tangkampulit, ludes dilalap si jago merah, Senin (29/5).
"Penyebab kebakaran masih dilakukan asesmen," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, M Nurhidayat.
Ia mengatakan, akibat kebakaran tersebut 24 rumah warga ludes terbakar dan satu rumah dinas juga terbakar. Sedangkan jumlah warga yang terdampak sebanyak 25 Kepala Keluarga.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, warga mengalami kerugian material," katanya.
Peristiwa bencana kebakaran itu diduga bermula dari salah satu rumah kayu atau rumah panggung salah satu korban, pada saat itu sedang memasang aki di dalam rumahnya untuk mengecas telepon seluler.
"Selanjutnya membakar dinding rumah yang terbuat dari papan dan melebar ke rumah warga yang lainnya," katanya.
Masyarakat yang melihat peristiwa itu langsung berupaya untuk memadamkan api dengan alat seadanya dikarenakan lokasi dan medan menuju Dusun Musuk merupakan pegunungan, jauh dan jalan yang berbatu.
"Api dapat dipadamkan pada pukul 13.15 Wita," katanya.
"Kami terus bersinergi untuk membantu proses pembersihan lahan rumah warga agar segera bersih dari puing-puing sisa kebakaran," kata Kapolres Sumbawa, AKBP Heru Muslimin dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat.
Baca juga: Kebakaran di Sumbawa ludeskan 24 rumah warga
Dalam kegiatan gotong royong itu, petugas bersama-sama warga masyarakat terlihat kompak dalam membersihkan sisa puing-puing rumah yang hangus terbakar, kemudian mengangkatnya ke atas kendaraan untuk dibuang.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian atas peristiwa bencana yang terjadi dan membantu membangkitkan semangat warga agar segera bangkit serta ikhlas dalam menerima cobaan," katanya.
Selain melaksanakan kegiatan gotong royong, pihaknya juga menyalurkan bantuan sembako untuk meringankan beban masyarakat.
"Dengan terjadinya peristiwa ini semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan keringanan dan keikhlasan terhadap masyarakat yang terdampak," katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat menyatakan, sebanyak 24 unit rumah di Desa Tangkampulit, ludes dilalap si jago merah, Senin (29/5).
"Penyebab kebakaran masih dilakukan asesmen," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, M Nurhidayat.
Ia mengatakan, akibat kebakaran tersebut 24 rumah warga ludes terbakar dan satu rumah dinas juga terbakar. Sedangkan jumlah warga yang terdampak sebanyak 25 Kepala Keluarga.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, warga mengalami kerugian material," katanya.
Peristiwa bencana kebakaran itu diduga bermula dari salah satu rumah kayu atau rumah panggung salah satu korban, pada saat itu sedang memasang aki di dalam rumahnya untuk mengecas telepon seluler.
"Selanjutnya membakar dinding rumah yang terbuat dari papan dan melebar ke rumah warga yang lainnya," katanya.
Masyarakat yang melihat peristiwa itu langsung berupaya untuk memadamkan api dengan alat seadanya dikarenakan lokasi dan medan menuju Dusun Musuk merupakan pegunungan, jauh dan jalan yang berbatu.
"Api dapat dipadamkan pada pukul 13.15 Wita," katanya.