Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memprogramkan upaya peningkatan gizi balita dan ibu hamil untuk menekan angka penderita stunting di Sulbar. Sekretaris Dinkes Provinsi Sulbar, dr Darmawiyah, di Mamuju, Sabtu, mengatakan pemerintah Sulbar terus berupaya menekan angka penderita stunting di Sulbar.
Ia mengatakan stunting merupakan permasalahan pembangunan di Sulbar yang harus ditekan dengan meningkatkan gizi balita dan peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil. Menurut dia, Dinkes Sulbar melakukan pertemuan dengan lintas sektor dalam rangka mendorong program untuk meningkatkan gizi balita dan kesehatan ibu hamil.
"Dari pertemuan itu seluruh sektor pelayanan kesehatan di Sulbar, akan diminta untuk berkontribusi dalam penyusunan rencana aksi program peningkatan gizi anak dan peningkatan kesehatan ibu di Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, pengelola program gizi kesehatan masyarakat Dinkes Sulbar, akan dimaksimalkan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman terkait upaya peningkatan gizi dalam rangka mendukung kesehatan ibu dan anak "Diharapkan dapat tercipta sinergi antara berbagai pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan gizi dan kesehatan ibu dan balita yang efektif dan berdampak positif bagi masyarakat dan," katanya.
Menurut dia, keterlibatan semua pihak dalam upaya meningkatkan status kesehatan ibu dan balita di Sulbar sangat penting. Provinsi Sulbar menduduki peringkat ke dua di Indonesia sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi mencapai 35 persen.
Baca juga: Pengentasan stunting diamanatkan dalam UUD 1945
Baca juga: Kepri fokus dalam penanganan stunting
Dinkes Sulbar terus membangun kerja sama dan berkolaborasi dengan semua sektor dan seluruh elemen masyarakat untuk mencapai target peningkatan kesehatan ibu dan balita mencegah stunting.
Ia mengatakan stunting merupakan permasalahan pembangunan di Sulbar yang harus ditekan dengan meningkatkan gizi balita dan peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil. Menurut dia, Dinkes Sulbar melakukan pertemuan dengan lintas sektor dalam rangka mendorong program untuk meningkatkan gizi balita dan kesehatan ibu hamil.
"Dari pertemuan itu seluruh sektor pelayanan kesehatan di Sulbar, akan diminta untuk berkontribusi dalam penyusunan rencana aksi program peningkatan gizi anak dan peningkatan kesehatan ibu di Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, pengelola program gizi kesehatan masyarakat Dinkes Sulbar, akan dimaksimalkan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman terkait upaya peningkatan gizi dalam rangka mendukung kesehatan ibu dan anak "Diharapkan dapat tercipta sinergi antara berbagai pihak yang terlibat dalam upaya peningkatan gizi dan kesehatan ibu dan balita yang efektif dan berdampak positif bagi masyarakat dan," katanya.
Menurut dia, keterlibatan semua pihak dalam upaya meningkatkan status kesehatan ibu dan balita di Sulbar sangat penting. Provinsi Sulbar menduduki peringkat ke dua di Indonesia sebagai provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi mencapai 35 persen.
Baca juga: Pengentasan stunting diamanatkan dalam UUD 1945
Baca juga: Kepri fokus dalam penanganan stunting
Dinkes Sulbar terus membangun kerja sama dan berkolaborasi dengan semua sektor dan seluruh elemen masyarakat untuk mencapai target peningkatan kesehatan ibu dan balita mencegah stunting.