Batam (ANTARA) - Anggota DPR RI Ribka Tjiptaning mendorong pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Riau untuk fokus dalam penanganan stunting. Ia menjelaskan hal tersebut sejalan dengan target Presiden Joko Widodo terhadap penanganan stunting di Indonesia pada tahun 2024 yang semakin turun menjadi 10 persen. "Angka stunting di Kepri masih 15 persen. Makanya ini butuh kerja keras dan dirangkul semua stakeholder untuk penanganan stunting," kata Ribka di Batam, Ahad (4/6).
Lebih lanjut, dia menyampaikan tidak hanya di Provinsi Kepri, namun penanganan stunting di seluruh provinsi di Indonesia masih menjadi perhatian besar bagi DPR RI untuk menghadirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas di masa depan.
Selain itu, dengan adanya peran duta generasi berencana (genre) dalam ikut serta menekan angka stunting (kekerdilan) di Kepri, Ribka menilai hal ini sebagai salah satu bentuk pertahanan negara dalam menghadapi bonus demografi 2045.
"Ini hal luar biasa karena pesertanya banyak anak remaja. Kalau saya melihatnya generasi muda itu sangat berpotensi ke depan dan harus kita bina, baik tidak hanya bicara soal stunting tapi juga sebagai pertahanan negara," ujar dia.
Sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyebutkan Provinsi Kepulauan Riau telah memiliki sebanyak 280 pasang duta generasi berencana (genre) guna menekan angka stunting (kekerdilan) di daerah itu.
Baca juga: Arus urbanisasi tinggi picu permasalahan stunting
Baca juga: Wagub NTB menekankan peran penting posyandu dalam penanganan stunting
"Dapat kami laporkan bahwa sampai dengan tanggal 22 Mei 2023 capaian duta genre desa/kelurahan di Provinsi Kepri baru 280 pasang dari 417 desa/kelurahan atau sebesar 67,15 persen," kata Kepala BKKBN Kepri Rohina di Batam, Ahad.
Ia menjelaskan duta generasi yang punya rencana atau duta generasi berencana (genre) memegang peran penting sebagai penyambung lidah ke masyarakat untuk mensosialisasikan berbagai program yang digagas oleh pemerintah melalui BKKBN.