Cegah kesemrawutan, Pasar Induk Dompu siap ditata ulang

id NTB,Kabupaten Dompu,Pasar Induk Dompu,Pemkab Dompu, Pasar Induk Dompu ,pasar dompu ditata ulang,pasar dompu semrawut

Cegah kesemrawutan, Pasar Induk Dompu siap ditata ulang

Kondisi Pasar Induk Dompu tampak semrawut dan terjadi kemacetan. Para penjual ikan dan sayuran asyik berjualan di pinggir jalan dan di atas trotoar, Selasa (18/3/2025). (ANTARA/Ady Ardiansah).

Dompu, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, bakal melakukan penataan ulang Pasar Induk Dompu untuk mencegah kesemrawutan yang dikeluhkan masyarakat dan pengguna kendaraan karena sering menyebabkan kemacetan.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Dompu Armansyah menyatakan bahwa pihaknya sedang mencari solusi terbaik.

"Kami memahami keluhan masyarakat, dan kami juga mengerti kebutuhan para pedagang. Saat ini, kami sedang mengkaji opsi penataan ulang pasar agar lebih tertib tanpa mengganggu aktivitas perdagangan," ujarnya di Dompu, Selasa.

Menurut dia, pemerintah daerah sebenarnya telah beberapa kali melakukan penertiban, tetapi tidak bertahan lama.

"Pedagang kembali berjualan di area yang dilarang begitu petugas tidak lagi berjaga," katanya.

Pedagang berjualan meluber hingga ke badan jalan menyebabkan kesemrawutan dan kemacetan, memicu keluhan dari berbagai pihak. Para pedagang tidak hanya menempati area yang disediakan, tetapi juga meluas hingga ke bahu jalan dan trotoar. Akibatnya, lalu lintas di sekitar pasar menjadi tersendat, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.

Baca juga: Pasar Dompu semrawut, pedagang meluber hingga sebabkan kemacetan

Warga dan pengguna kendaraan merasa terganggu dengan kondisi tersebut.

"Kondisi ini sangat mengganggu kami. Padahal, pada awal bulan Februari petugas sudah menertibkan dan melarang penjual agar tidak berjualan di pinggir jalan raya," ujar Faruk, salah seorang pegawai swasta yang melewati kawasan pasar.

Menurut dia, setiap hari melewati jalan ini untuk bekerja arus lalu lintas tersendat, karena jalan dipenuhi. pedagang dan pembeli.

"Kalau sudah masuk kawasan ini, pasti sepeda motor dan kendaraan lain harus berjalan pelan atau bahkan berhenti total," ujarnya.

Faruk menuturkan kondisi ini terjadi bahkan pada saat petugas pasar atau aparat ada.

"Pedagang-pedagang ini kucing-kucingan juga sama petugas. Saat petugas garang dan tegas mereka manut, tetapi hanya sebentar. Saat petugas lengah sedikit, mereka langsung berjualan lagi," katanya.

Baca juga: Harga sembako di Dompu melonjak: Warga mengeluh, pedagang dilema

Tidak hanya pengguna jalan, warga sekitar pun mulai mengeluhkan dampaknya. Sampah yang berserakan, bau tidak sedap, serta suara bising dari aktivitas jual beli menjadi masalah tersendiri.

"Kami sebagai warga sekitar jadi tidak nyaman. Belum lagi kalau hujan, jalanan jadi becek dan licin," kata Sri, warga yang tinggal di dekat pasar.

Bukan hanya warga dan pengguna jalan, tukang parkir juga ikut terdampak. Lahan parkir yang seharusnya digunakan untuk kendaraan kini dipenuhi lapak pedagang, sehingga mereka kesulitan mengatur kendaraan yang datang.

"Kami bingung mau atur kendaraan di mana. Banyak pedagang yang berjualan di area parkir, akhirnya pengendara motor dan mobil sembarangan parkir di pinggir jalan, tambah bikin macet," ujar Herman, seorang tukang parkir di kawasan pasar.

Baca juga: Sejumlah harga komoditi di Pasar Induk Dompu naik di awal 2025

Menurut beberapa pedagang, mereka terpaksa berjualan di luar area pasar karena tempat yang tersedia tidak cukup menampung jumlah pedagang yang terus bertambah. Namun, lemahnya pengawasan dari pihak terkait membuat kondisi ini semakin tidak terkendali.

Salah satu pedagang, Siti mengaku tidak memiliki pilihan lain. “Kalau di dalam pasar penuh, kami mau jualan di mana lagi? Kami butuh makan, butuh penghasilan. Pemerintah seharusnya menyediakan tempat yang cukup untuk kami," katanya.