Dompu (ANTARA) - Kondisi Pasar Induk Dompu semakin memprihatinkan. Pedagang berjualan meluber hingga ke badan jalan menyebabkan kesemrawutan dan kemacetan, memicu keluhan dari berbagai pihak.
Pantauan ANTARA, para pedagang tidak hanya menempati area yang disediakan, tetapi juga meluas hingga ke bahu jalan dan trotoar. Akibatnya, lalu lintas di sekitar pasar menjadi tersendat, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.
Warga, pengguna kendaraan, hingga tukang parkir merasa terganggu dengan kondisi tersebut.
"Kondisi ini sangat menggangu kami. Padahal, di awal bulan kemarin petugas sudah menertibkan dan melarang penjual agar tidak berjualan di pinggir jalan raya," ungkap Faruk, salah seorang pegawai swasta yang melewati kawasan pasar.
Baca juga: Harga sembako di Dompu melonjak: Warga mengeluh, pedagang dilema
Dikatakannya, setiap hari melewati jalan ini untuk bekerja sangat sulit karena jalan dipenuhi. pedagang dan pembeli.
"Kalau sudah masuk kawasan ini, pasti sepeda motor dan kendaraan lain harus berjalan pelan atau bahkan berhenti total,” ujarnya.
lebih lanjut Faruk menuturkan, kondisi ini terjadi bahkan pada saat petugas pasar atau aparat ada.
"Pedagang-pedagang ini kucing-kucingan juga sama petugas. Saat petugas garang dan tegas mereka manut, tapi hanya sebentar saja. Saat petugas lengah dikit, mereka langsung bar-baran bahkan tak ada malu-malunya," tegasnya.
Tidak hanya pengguna jalan, warga sekitar pun mulai mengeluhkan dampaknya. Sampah yang berserakan, bau tidak sedap, serta suara bising dari aktivitas jual beli menjadi masalah tersendiri.
“Kami sebagai warga sekitar jadi tidak nyaman. Belum lagi kalau hujan, jalanan jadi becek dan licin,” kata Sri, warga yang tinggal di dekat pasar.
Bukan hanya warga dan pengguna jalan, tukang parkir juga ikut terdampak. Lahan parkir yang seharusnya digunakan untuk kendaraan kini dipenuhi lapak pedagang, sehingga mereka kesulitan mengatur kendaraan yang datang.
“Kami bingung mau atur kendaraan di mana. Banyak pedagang yang berjualan di area parkir, akhirnya pengendara motor dan mobil sembarangan parkir di pinggir jalan, tambah bikin macet,” ujar Herman, seorang tukang parkir di kawasan pasar.
Baca juga: Sejumlah harga komoditi di Pasar Induk Dompu naik di awal 2025
Menurut beberapa pedagang, mereka terpaksa berjualan di luar area pasar karena tempat yang tersedia tidak cukup menampung jumlah pedagang yang terus bertambah. Namun, lemahnya pengawasan dari pihak terkait membuat kondisi ini semakin tidak terkendali.
Salah satu pedagang, Siti, mengaku tidak memiliki pilihan lain. “Kalau di dalam pasar penuh, kami mau jualan di mana lagi? Kami butuh makan, butuh penghasilan. Pemerintah seharusnya menyediakan tempat yang cukup untuk kami,” keluhnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Dompu, Armansyah ketika dikonfirmasi, menyatakan bahwa pihaknya sedang mencari solusi terbaik.
“Kami memahami keluhan masyarakat, dan kami juga mengerti kebutuhan para pedagang. Saat ini, kami sedang mengkaji opsi penataan ulang pasar agar lebih tertib tanpa mengganggu aktivitas perdagangan,” ujarnya.
Pemerintah daerah sebenarnya telah beberapa kali melakukan penertiban, tetapi tidak bertahan lama. Pedagang kembali berjualan di area yang dilarang begitu petugas tidak lagi berjaga.