Mataram (ANTARA) - Jumlah jamaah haji Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat yang meninggal dunia di Tanah Suci Arab Saudi kini bertambah menjadi enam orang.

"Enam orang jamaah haji kita yang meninggal di Arab Saudi terdiri empat orang perempuan dan dua orang laki-laki," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Lalu Hamzi Fikri usai rapat evaluasi pemberangkatan jamaah haji Embarkasi Lombok di Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB di Mataram, Selasa.

Ia menjelaskan, enam orang jamaah haji yang meninggal dunia ini merupakan jamaah haji kategori lansia. Mereka ini berasal dari Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Kabupaten Bima.

"Dengan rentang usia 75 sampai 95 tahun. Sebagian besar tamu Allah ini meninggal dunia karena cardiovascular disease (jantung) dan ada faktor penyakit degeneratif," katanya.

Hamzi menyebutkan, dua di antaranya adalah penyakit gangguan pernafasan dan cardiovascular. Namun yang perlu di atensi adalah penyakit cardiovascular disease.

"Apalagi dengan kondisi lingkungan di tanah suci yang panas dan jamaah haji yang begitu euforia sampai di Arab Saudi, sehingga begitu semangat beribadah. Tetapi tidak memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing," ujar Hamzi Fikri.

Menurut dia, selama di Tanah Suci, petugas kesehatan terus mendampingi para jamaah haji secara individu.

"Tapi tidak full 24 jam. Tapi petugas kami tetap stay dan juga benar-benar mendampingi jamaah haji yang mempunyai faktor risiko tinggi. Itu upaya yang kita lakukan," ujar mantan Direktur RSUD Provinsi NTB ini.

Meski demikian, ke depan menjadi perbaikan bersama dari pemerintah agar tidak lagi jamaah haji meninggal di Tanah Suci, sehingga kembali dengan sehat ke Tanah Air. Terutama jamaah yang punya faktor risiko tinggi, seperti cardiovascular yang menjadi penyebab meninggalnya jamaah.

"Yang memang dari tahun-tahun ini masih terjadi meninggal karena cardiovascular. Tapi sebelum berangkat, jamaah kita sudah be-kali obat dan semuanya, tapi kembali lagi takdir Allah. Tapi kemampuan usaha kita untuk jangan sampai terjadi ke arah sakit dan meninggal itu kita harus ikhtiarkan," ucapnya.


Selain ada jamaah haji yang meninggal, ada juga jamaah haji yang dirawat, yakni sebanyak lima orang dan semua lansia, dengan rentang usia 79-98 tahun. Sementara itu mereka dirawat di rumah sakit An-nur Mekkah dan klinik haji kesehatan di Mekkah.

"Itu ada tiga wanita dan dua pria, asal Lombok Barat, Lombok Timur, Dompu dan Kota Mataram. Memang kalau kita lihat dari pemetaan-nya kembali lagi kaitannya penyakit gangguan pernafasan, faktor risiko jantung dan gangguan tulang," katanya.

Sementara Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama NTB, Zamroni Aziz mengakui banyak jamaah haji sudah berumur lansia sehingga diperlukan perhatian lebih.

"Makanya faktor kesehatan ini penting terus diperhatikan," ujarnya.

Zamroni meminta kepada masyarakat NTB untuk mendoakan seluruh jamaah haji yang berangkat tahun ini.

"Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk mendoakan seluruh jamaah haji asal NTB agar diberikan kesehatan, keafiatan atau kebugaran, saat melaksanakan ibadah haji sampai sepulang-nya nanti dari tanah suci, mendapatkan haji yang mabrur," katanya.

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024