Sebanyak 578 warga di Lombok Tengah terindikasi HIV

id HIV ,Lombok Tengah ,NTB

Sebanyak 578 warga di Lombok Tengah terindikasi HIV

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB Suardi di Lombok Tengah, Kamis (2/1/2025). (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat 578 warga di daerah setempat terindikasi terkena penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) sejak 2003 hingga 2024.

"Dari 578 kasus ini, adanya 64 kasus baru di 2024," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi di Lombok Tengah, Kamis.

Ia mengatakan dari ratusan kasus tersebut didominasi laki- laki tetapi ada yang perempuan hingga balita yang terjangkit, dampak perbuatan orang tua yang tidak menjaga diri dari penyakit tersebut.

"Kasus ini menyebar hampir seluruh kecamatan di Lombok Tengah," katanya.

Baca juga: Dinkes Lombok Tengah memberikan penyuluhan pencegahan HIV/AIDS

Ia mengatakan dari 578 kasus ini, sekitar 213 di antaranya sudah masuk kategori Acquried Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan kondisi di mana HIV sudah tahap infeksi akhir.

“Orang yang AIDS sudah pasti HIV tapi kalau orang HIV belum tentu AIDS dan dari 578 kasus ini ada lima orang ibu hamil, makanya kalau tidak segera dilakukan pencegahan maka bisa saja bayi yang akan lahir juga akan positif HIV,” katanya.

Banyak faktor penyebab kasus HIV, di antaranya kasus laki suka laki (LSL) dan gonta-ganti pasangan untuk berhubungan seksual.

Baca juga: Pemkab Lombok Barat menyediakan buku bahan ajar pencegahan HIV/AIDS

Cara mengantisipasi kasus ini, di antaranya tidak berhubungan dengan orang di luar pasangan, harus setia dengan pasangan, dan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

"Kami tetap terus memantau perkembangan dari para warga yang terjangkit HIV ini agar kasus tersebut tidak menular," katanya .

Ia mengatakan kasus HIV ini secara kasat mata tidak bisa dipastikan, karena harus dilakukan uji laboratorium. Meskipun orang yang terjangkit penyakit itu kondisinya terlihat sehat, akan tetapi hal itu bisa dibilang cukup berbahaya.

Di satu sisi, katanya, ada juga satu orang yang meninggal karena kasus HIV ini dan ironisnya yang meninggal ini anak balita, karena terjangkit HIV dari ibunya yang sudah terlebih dahulu terkena HIV.

"Kami tetap melakukan pencegahan dengan melakukan edukasi kepada masyarakat, termasuk di tempat wisata atau hiburan malam," katanya.

Baca juga: Dinkes Lombok Tengah memberikan penyuluhan pencegahan HIV/AIDS