Mataram (ANTARA) - Ketua Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Nusa Tenggara Barat, Lalu Pelita Putra meminta Gubernur Lalu Muhamad Iqbal bisa menyuarakan pembangunan Bendungan Mujur ke Presiden guna mengatasi persoalan air pertanian di wilayah selatan Kabupaten Lombok Tengah.
"Jika Bendungan Mujur bisa terbangun Insya Allah akan mampu membantu lahan pertanian. Terutama petani yang ada di kawasan selatan, kawasan sawah tadah hujan," ujarnya di Mataram, Selasa.
Hal ini perlu disampaikan-nya menyikapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB saat mengambil bagian dalam kegiatan panen raya padi serentak yang digelar secara nasional di 14 provinsi. Kegiatan panen raya yang dipusatkan di Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, dengan lahan panen seluas 10 hektare yang ditanami varietas padi Ciliwung.
Baca juga: Pembangunan Bendungan Mujur di Praya Lombok Tengah dalam tahap pendataan
NTB dipilih sebagai salah satu lokasi strategis karena kontribusi-nya yang signifikan terhadap produksi beras nasional, mencapai 9 persen. Adapun Kabupaten Lombok Tengah menyumbang sekitar 43 persen dari total produksi padi di provinsi ini.
Menurut Pelita, dalam lima tahun ke depan masa kepemimpinan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal bersama wakilnya Indah Dhamayanti Putri perlu menyuarakan pembangunan Bendungan Mujur yang puluhan tahun hanya sebagai isu.
"Kalau Bendungan Mujur ini bisa terealisasi pembangunannya, saya yakin akan sangat membantu petani," tegas wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) VIII Kabupaten Lombok Tengah ini.
Baca juga: LARAP Bendungan Mujur Lombok Tengah dilanjutkan 2023
Pelita mengaku sangat mengapresiasi capaian sektor pertanian Pemprov NTB dua tahun terakhir. Keberhasilan hari ini patut disyukuri atas capaian dan peningkatan produksi. Terlebih dalam acara panen raya tersebut langsung keluar instruksi presiden kepada Gubernur NTB agar segera mengajukan rencana revitalisasi irigasi seluas 20 ribu hektar.
"Ini patut disyukuri dan (instruksi presiden) ini peluang yang harus segera ditindaklanjuti," ujar Pelita.
Ia mengungkapkan seperti diketahui penerapan efisiensi APBN hari ini cukup dirasakan semua daerah. Kewenangan penggunaan anggaran sekarang bertumpu pada keputusan presiden sehingga jika ada peluang revitalisasi irigasi yang langsung disampaikan presiden, Pelita meminta Pemprov NTB tidak menyia-nyiakan peluang emas itu.
"Itu peluang yang harus dilaksanakan (dijemput)," katanya.
Baca juga: Pemkab dan warga menyetujui Larap Bendungan Mujur Lombok Tengah
Pelita menyebutkan keberhasilan musim tanam saat ini tidak terlepas dari curah hujan yang cukup baik. Petani yang melalukan aktivitas bercocok tanaman padi tidak pernah mengalami krisis air. Terutama pada masa pemberian pupuk.
"Kita tahu panen raya yang di pusatkan di Desa Truwai itu merupakan kawasan pertanian sawah tadah hujan, makanya Gubernur NTB perlu juga menyuarakan pembangunan Dam Mujur ke presiden," katanya.
Baca juga: BWS NTB bangun Bendungan Mujur dukung air bersih untuk KEK