Sebanyak 219 mahasiswa Universitas Hamzanwadi Lombok Timur ikuti KKN Bina Desa

id NTB,KKN Universitas Hamzanwadi,Universitas Hamzanwadi ,Pendidikan NTB,Lombok Timur

Sebanyak 219 mahasiswa Universitas Hamzanwadi Lombok Timur ikuti KKN Bina Desa

Pelepasan 219 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Hamzanwadi, Nusa Tenggara Barat di Gor Universitas Hamzanwadi, Lombok Timur, Selasa (8/4/2025). (ANTARA/Universitas Hamzanwadi).

Lombok Timur, NTB (ANTARA) - Sebanyak 219 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Hamzanwadi, Nusa Tenggara Barat (NTB), secara resmi dilepas untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bina Desa 2025.

Ketua Panitia KKN Bina Desa Muhammad Juaini mengatakan pelaksanaan KKN ini merupakan hasil dari proses persiapan dan berbagai tahapan mulai dari perencanaan, koordinasi, hingga pembekalan mahasiswa.

"KKN bukan sekadar kegiatan seremonial atau rutinitas akademik semata, tetapi merupakan bentuk nyata dari keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan berbasis masyarakat," kata Juaini pada acara pelepasan mahasiswa KKN di Lombok Timur, Selasa.

Program-program yang dirancang selama KKN, kata dia, diharapkan menjawab kebutuhan masyarakat setempat, bukan sekadar pelaksanaan kegiatan yang terkesan dipaksakan atau tidak relevan dengan konteks desa.

"Mahasiswa harus peka terhadap situasi sosial di desa, memahami budaya lokal, dan menghargai cara hidup masyarakat. Di situlah letak esensi pengabdian yang sesungguhnya, menghadirkan ilmu pengetahuan sebagai alat pemberdayaan," ujarnya.

Baca juga: Universitas Hamzanwadi jalin kerja sama pengembangan skill dan kewirausahaan

Juaini mengungkapkan keberhasilan KKN bukan hanya ditentukan oleh kualitas program yang dijalankan, tetapi sejauh mana mahasiswa mampu membangun hubungan harmonis dengan warga setempat.

Mahasiswa peserta KKN tahun ini disebar di sembilan desa, tiga kecamatan di Lombok Timur. Di Kecamatan Suele, mahasiswa akan menjalankan program di Desa Perigi, Mekar Sari, Ketangga, dan Sapit.

Sementara itu di Kecamatan Sikur, lokasi yang menjadi sasaran adalah Desa Tetebatu, Jeruk Manis, dan Kembang Kuning. Adapun di Kecamatan Jerowaru, yaitu Desa Jerowaru dan Desa Pandan Wangi.

"Kami berharap mahasiswa bisa menjadi jembatan antara kampus dan desa, antara teori dan praktik, antara harapan dan kenyataan," harap Juaini.

Baca juga: Mantan Wagub NTB Sitti Rohmi minta mahasiswa gen Z jangan gengsi

Sementara itu Dekan FISE Muhammad Fahrurrozi menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang membawa nilai-nilai positif dan semangat pemberdayaan. Keberadaan mahasiswa harus menjadi pemantik semangat perubahan.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika, sopan santun, dan sikap saling menghargai dalam menjalankan kegiatan KKN. Seluruh mahasiswa menjunjung tinggi nama baik almamater.

Program KKN Bina Desa ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat kemitraan antara Universitas Hamzanwadi dan pemerintah daerah, khususnya dalam mendorong percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.

Baca juga: FMIPA Universitas Hamzanwadi Lombok Timur perkuat kerja sama dengan UPM Malaysia

Dengan keterlibatan mahasiswa, kata dia, diharapkan lahir ide-ide segar, inovasi sosial, serta semangat gotong royong yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat di lokasi KKN.

"Kami percaya pengalaman langsung di lapangan ini akan menjadi bekal penting bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sosial setelah lulus kelak," katanya.

Dari 219 mahasiswa semester 6 yang mengikuti KKN Bina Desa terdiri atas empat program studi yakni pendidikan Sosiologi, pendidikan ekonomi, pendidikan geografi, dan pendidikan sejarah, di bawah FISE.

Baca juga: Universitas Hamzanwadi apresiasi pemberdayaan digitalisasi UMKM di Lombok Timur