Denpasar (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menyatakan hujan masih berpeluang turun di sejumlah wilayah di Bali diperkirakan pada 1-10 Juli 2023 meski diprediksi sudah memasuki puncak musim kemarau.
 

“Distribusi curah hujan di wilayah Bali secara umum antara nol hingga 41 milimeter per dasarian (10 hari),” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Bali, Sabtu.
 

BMKG mencatat hujan yang masih berpeluang terjadi disebabkan adanya pembentukan daerah perlambatan angin di Samudera Hindia selatan Bali-NTB yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Kemudian, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 26-30 derajat celcius dan masa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan sampai lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.
 

Sedangkan daerah yang diperkirakan berpeluang turun hujan pada 1-10 Juli 2023 yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Karangasem, kemudian di Kabupaten Badung yakni di Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi.
 

Selanjutnya di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Dawan, Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku dan Kintamani. BMKG memperkirakan puncak musim kemarau di Bali mulai Juli-Agustus 2023 karena 19 dari 20 zona musim sudah memasuki kemarau.
 

Selain itu, pada pengamatan terakhir pada Jumat (30/6), lanjut dia, selain masih ada kategori hujan, Bali juga ada sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan sangat panjang yakni berlangsung 31-60 hari tidak turun hujan.

Baca juga: Info cuaca wilayah DKI Jakarta cerah berawan pada Sabtu malam
Baca juga: Info BMKG merekam 20 gempa susulan di Yogyakarta

Sebagian besar wilayah yang tidak turun hujan itu berada di Bali Utara yakni di Kabupaten Buleleng meliputi Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, Tejakula, dan Kubu. Sementara itu, secara umum kecepatan angin di Bali diperkirakan hingga 34 kilometer per jam yang bertiup dari tenggara-selatan. Sedangkan ketinggian gelombang laut di perairan selatan Bali mencapai hingga tiga meter, Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan hingga 2,5 meter.



 


 


Pewarta : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024