Peringatan BMKG, hujan dan angin kencang disertai petir di NTB

id Bmkg,Siklon tropis ,Bibit Siklon 97S,Hujan Jakarta ,Banjir Jakarta ,Gelombang tinggi ,Selat Sunda,Peringatan BMKG,Hujan di NTB,Prediksi hujan di NTB

Peringatan BMKG, hujan dan angin kencang disertai petir di NTB

Arsip foto - Pengendara sepeda motor nekat berkendara saat hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2025) sore, sebagai dampak tidak langsung dari bibit siklon 97S yang saat ini berada di Samudra Hindia selatan Banten. (ANTARA/Sumarwoto)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah termasuk Jakarta.

Dalam keterangan tertulisnya, Jumat, BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta telah memantau keberadaan pusat tekanan rendah di selatan Nusa Tenggara sejak 3 Januari 2025.

Sistem ini bergerak ke arah barat-barat daya dan mulai berkembang menjadi Bibit Siklon Tropis 97S pada 7 Januari 2025 di perairan Samudra Hindia, sebelah selatan Jawa Timur.

Berdasarkan analisis terkini pada 9 Januari 2025, intensitas sistem ini semakin meningkat dan saat ini terdeteksi di Samudra Hindia selatan Lampung dengan arah gerak ke selatan.

Bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah serta dampak langsung berupa gelombang tinggi di perairan bagian selatan Indonesia dalam tiga hari mendatang.

Bibit Siklon Tropis 97S berpotensi meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di sejumlah wilayah, termasuk Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di Perairan Selatan Jawa hingga NTB, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB dan Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung.

“Dari perhitungan kami, bibit siklon ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan dalam tiga hari ke depan, terutama dalam bentuk peningkatan intensitas hujan, angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah-wilayah tertentu,” ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto.

Guswanto menjelaskan, dampak cuaca ini perlu diantisipasi, terutama di wilayah pesisir dan perairan selatan Indonesia, karena potensi cuaca ekstrem dapat mempengaruhi aktivitas pelayaran dan masyarakat pesisir.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menjelaskan, potensi peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan Bibit Siklon 97S, tetapi juga oleh kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan dengan intensitas lebih tinggi.

Dia mengatakan bahwa monsun dan seruakan dingin dari Asia turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat.

Andri menjelaskan, selain Bibit Siklon Tropis 97S, sirkulasi siklonik yang sudah terbentuk beberapa hari lalu di sekitar Nusa Tenggara juga mempengaruhi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia.

Kondisi ini semakin diperkuat dengan aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin yang diprakirakan tetap aktif dalam sepekan ke depan, khususnya di wilayah Sumatra, Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Melihat potensi cuaca yang signifikan, Andri mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap dampak cuaca tersebut, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor serta jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.