Jakarta (ANTARA) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menangani kepulangan 2.251 jenazah pekerja migran Indonesia dalam 3 tahun terakhir, yaitu pada 2020 hingga 3 Juli 2023.
Kepala BP2MI Benny Ramdhani menyebut jika dirata-rata, maka BP2MI memulangkan 2–3 peti jenazah dari luar negeri ke Tanah Air per harinya.
“Saya ingin sampaikan posisi akhir yang ditangani selama 3 tahun oleh BP2MI. Jauh lebih meningkat setelah laporan kami kepada Presiden (Joko Widodo) pada 29 Mei. (PMI) meninggal dari 2020 sampai 2023 per 3 Juli 2023, (total) 2.251 yang kami tangani kepulangannya ke Indonesia,” kata Benny Ramdhani saat jumpa pers terkait Hasil Kerja Satgas TPPO dalam 1 bulan terakhir di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Selasa.
Dalam periode yang sama, BP2MI membantu memulangkan 3.535 PMI yang sakit saat mereka bekerja di luar negeri. “(PMI yang) dideportasi 102.727 orang,” kata Kepala BP2MI menyebut data dalam 3 tahun terakhir. Sementara itu, khusus untuk periode 1 Januari 2023 hingga 3 Juli 2023 ada 278 jenazah PMI yang dibantu kepulangannya oleh BP2MI.
“(PMI yang) sakit 176 orang, dan yang dideportasi 10.611. Mereka rata-rata berangkat 5, 6, 7, bahkan ada yang belasan tahun lalu. Jadi jauh sebelum saya menjadi Kepala BP2MI,” kata dia.
Laporan Kepala BP2MI terkait ribuan pekerja migran yang meninggal dunia dalam 3 tahun terakhir kepada Presiden Joko Widodo pada 29 Mei 2023 menjadi salah satu pendorong RI 1 memerintahkan ada restrukturisasi Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO).
Baca juga: BP2MI minta Imigrasi perketat penerbitan paspor
Baca juga: Deklarasi ASEAN langkah awal bangun perlindungan pekerja migran
Satgas TPPO hasil restrukturisasi itu pun dipimpin oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai Ketua Pelaksana Harian, dan Satgas TPPO saat ini menekankan pada penindakan hukum terhadap kasus pidana perdagangan orang yang modusnya kerap menawarkan kerja bagi para calon PMI di dalam negeri.
Hasil kerja Satgas TPPO dalam periode 5 Juni 2023 hingga 3 Juli 2023 ada 1.943 korban perdagangan orang yang berhasil diselamatkan. Satgas TPPO melalui kepolisian menetapkan 698 pelaku sebagai tersangka tindak pidana perdagangan orang. Dari 1.943 korban itu, 65,5 persen pekerja migran Indonesia (PMI), 26,5 persen pekerja seks komersial (PSK), 6,6 persen anak-anak yang dieksploitasi untuk bekerja, dan 1,4 persen anak buah kapal (ABK).
Kepala BP2MI Benny Ramdhani menyebut jika dirata-rata, maka BP2MI memulangkan 2–3 peti jenazah dari luar negeri ke Tanah Air per harinya.
“Saya ingin sampaikan posisi akhir yang ditangani selama 3 tahun oleh BP2MI. Jauh lebih meningkat setelah laporan kami kepada Presiden (Joko Widodo) pada 29 Mei. (PMI) meninggal dari 2020 sampai 2023 per 3 Juli 2023, (total) 2.251 yang kami tangani kepulangannya ke Indonesia,” kata Benny Ramdhani saat jumpa pers terkait Hasil Kerja Satgas TPPO dalam 1 bulan terakhir di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Selasa.
Dalam periode yang sama, BP2MI membantu memulangkan 3.535 PMI yang sakit saat mereka bekerja di luar negeri. “(PMI yang) dideportasi 102.727 orang,” kata Kepala BP2MI menyebut data dalam 3 tahun terakhir. Sementara itu, khusus untuk periode 1 Januari 2023 hingga 3 Juli 2023 ada 278 jenazah PMI yang dibantu kepulangannya oleh BP2MI.
“(PMI yang) sakit 176 orang, dan yang dideportasi 10.611. Mereka rata-rata berangkat 5, 6, 7, bahkan ada yang belasan tahun lalu. Jadi jauh sebelum saya menjadi Kepala BP2MI,” kata dia.
Laporan Kepala BP2MI terkait ribuan pekerja migran yang meninggal dunia dalam 3 tahun terakhir kepada Presiden Joko Widodo pada 29 Mei 2023 menjadi salah satu pendorong RI 1 memerintahkan ada restrukturisasi Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO).
Baca juga: BP2MI minta Imigrasi perketat penerbitan paspor
Baca juga: Deklarasi ASEAN langkah awal bangun perlindungan pekerja migran
Satgas TPPO hasil restrukturisasi itu pun dipimpin oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sebagai Ketua Pelaksana Harian, dan Satgas TPPO saat ini menekankan pada penindakan hukum terhadap kasus pidana perdagangan orang yang modusnya kerap menawarkan kerja bagi para calon PMI di dalam negeri.
Hasil kerja Satgas TPPO dalam periode 5 Juni 2023 hingga 3 Juli 2023 ada 1.943 korban perdagangan orang yang berhasil diselamatkan. Satgas TPPO melalui kepolisian menetapkan 698 pelaku sebagai tersangka tindak pidana perdagangan orang. Dari 1.943 korban itu, 65,5 persen pekerja migran Indonesia (PMI), 26,5 persen pekerja seks komersial (PSK), 6,6 persen anak-anak yang dieksploitasi untuk bekerja, dan 1,4 persen anak buah kapal (ABK).