Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyebutkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI akan membangun gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) di daerah itu sebagai wadah meningkatkan pemantauan kondisi alam dan aktivitas potensi bencana di wilayah itu.
"Untuk pembangunan Pusdalops ini kita sudah siapkan lahan seluas 400 meter persegi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Dia mengatakan pembangunan Pusdalops tersebut bagian dari Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia pada 2023.
"Jadi yang akan bangun gedung Pusdalops ini dari pemerintah pusat melalui BNPB RI. Kita hanya diminta siapkan lahan," katanya.
Rencananya, gedung Pusdalops akan dibangun dengan ukuran 17x12 meter, namun untuk lahan sudah disiapkan 400 meter persegi di bagian belakang Kantor Dinas Perdagangan Kota Mataram yang masih berada satu kompleks dengan Kantor BPBD Kota Mataram.
"Pembangunan Pusdalops ini tidak boleh jauh dari kantor BPBD untuk memudahkan pemantauan dan koordinasi," katanya.
Dia mengatakan gedung Pusdalops dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti "media center", "command center", ruang pertemuan, serta perangkat komunikasi kebencanaan.
Pasalnya, keberadaan Pusdalops ke depan menjadi penyelenggara sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana.
"Keberadaan Pusdalops dapat memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum bencana yakni pengumpul, pengolah, penyaji data dan informasi kebencanaan," katanya.
Menyinggung tentang besaran anggaran untuk pembangunan Pusdalops tersebut, Mahfuddin belum dapat menyebutkan secara pasti sebab kegiatan tersebut sepenuhnya ditangani BNPB.
"Istilahnya kita terima barang jadi. Kami tinggal siapkan lahan dan petugas," katanya.
Ia mengatakan pembangunan Pusdalops bagian dari Program IDRIP, di mana Kota Mataram menjadi salah satu di antara 30 kabupaten/kota se-Indonesia sebagai lokasi pelaksanaan program tersebut.
Dia mengatakan Kota Mataram terpilih menjadi lokasi pelaksanaan Program IDRIP dengan pertimbangan karena menjadi pusat konsentrasi masyarakat, sosial, ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan lainnya.
Selain itu, Kota Mataram salah satu di antara 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis di antara 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.
"IDRIP ini terkait penanganan berbasis gempa dan tsunami. Karena itu, program IDRIP bentuknya lebih pada pelaksanaan kegiatan menciptakan tangguh bencana, tidak dalam bentuk anggaran," katanya.
"Untuk pembangunan Pusdalops ini kita sudah siapkan lahan seluas 400 meter persegi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa.
Dia mengatakan pembangunan Pusdalops tersebut bagian dari Program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia pada 2023.
"Jadi yang akan bangun gedung Pusdalops ini dari pemerintah pusat melalui BNPB RI. Kita hanya diminta siapkan lahan," katanya.
Rencananya, gedung Pusdalops akan dibangun dengan ukuran 17x12 meter, namun untuk lahan sudah disiapkan 400 meter persegi di bagian belakang Kantor Dinas Perdagangan Kota Mataram yang masih berada satu kompleks dengan Kantor BPBD Kota Mataram.
"Pembangunan Pusdalops ini tidak boleh jauh dari kantor BPBD untuk memudahkan pemantauan dan koordinasi," katanya.
Dia mengatakan gedung Pusdalops dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti "media center", "command center", ruang pertemuan, serta perangkat komunikasi kebencanaan.
Pasalnya, keberadaan Pusdalops ke depan menjadi penyelenggara sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana.
"Keberadaan Pusdalops dapat memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum bencana yakni pengumpul, pengolah, penyaji data dan informasi kebencanaan," katanya.
Menyinggung tentang besaran anggaran untuk pembangunan Pusdalops tersebut, Mahfuddin belum dapat menyebutkan secara pasti sebab kegiatan tersebut sepenuhnya ditangani BNPB.
"Istilahnya kita terima barang jadi. Kami tinggal siapkan lahan dan petugas," katanya.
Ia mengatakan pembangunan Pusdalops bagian dari Program IDRIP, di mana Kota Mataram menjadi salah satu di antara 30 kabupaten/kota se-Indonesia sebagai lokasi pelaksanaan program tersebut.
Dia mengatakan Kota Mataram terpilih menjadi lokasi pelaksanaan Program IDRIP dengan pertimbangan karena menjadi pusat konsentrasi masyarakat, sosial, ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan lainnya.
Selain itu, Kota Mataram salah satu di antara 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis di antara 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.
"IDRIP ini terkait penanganan berbasis gempa dan tsunami. Karena itu, program IDRIP bentuknya lebih pada pelaksanaan kegiatan menciptakan tangguh bencana, tidak dalam bentuk anggaran," katanya.