Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan konsep pelatihan kerja sebagai konten kreator atau "youtuber" dengan menyasar lulusan SMA/sederajat yang belum mendapatkan pekerjaan.

"Pelatihan kerja sebagai konten kreator sekaligus upaya menekan angka pengangguran," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Kamis.

Berdasarkan data terakhir, angka pengangguran di Kota Mataram tercatat sebanyak 15.420 jiwa dan pengangguran terbanyak adalah lulusan dari SMA/sederajat.

Menurutnya, pelatihan kerja sebagai konten kreator ini menjadi salah satu jenis pelatihan kerja yang akan dilaksanakan pertama kali oleh Disnaker Mataram, karena melihat peluang konten kreator di saat ini cukup baik.

Dengan demikian, Disnaker ingin masyarakat yang memiliki bakat, mendapatkan pelatihan dan pendampingan agar bisa maksimal melakoni bakat yang diminati selama ini.

"Harapan kita, mereka juga bisa cepat mendapat peluang kerja atau bahkan membuka usaha sendiri sebagai seorang 'youtuber'," katanya.

Untuk melaksanakan kegiatan pelatihan kerja itu, lanjut Rudi, saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak di bidang multimedia termasuk para kreator.

Ditargetkan, tahun depan (2024-red), pelatihan kerja sebagai konten kreator bisa dilaksanakan bersama dengan kegiatan pelatihan-pelatihan kerja lainnya.

Seperti pelatihan kerja untuk menjahit, salon kecantikan, tata boga, perbengkelan, dan pelatihan kerja lainnya.

"Target sasaran kita, satu kali kegiatan sekitar 40 peserta. Keterbatasan anggaran, membuat kita tidak bisa menambah jumlah peserta," katanya.


Lebih jauh Rudi mengatakan, untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Mataram, dilaksanakan berbagai program pelatihan dan pendampingan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Misalnya, Dinas Pariwisata memberikan latihan di bidang pariwisata seperti perhotelan.Sedangkan Dinas Perindustrian Koperasi dan UMK bersama Dinas Perdagangan memberikan pelatihan usaha untuk menciptakan wirausaha baru.

"Jadi anggaran penanganan pengangguran itu tidak terpusat pada satu OPD melainkan menyebar," katanya.

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024