Jakarta (ANTARA) - Kepala pelatih Pelita Jaya Bakrie Jakarta Djordje Jovicic mennyebut bahwa para pemainnya telah menunjukkan karakter dan keberanian secara maksimal pada babak final IBL 2023 meski kalah oleh Prawira Harum Bandung.
"Saya bangga dengan para pemain saya. Mereka melakukan tembakan, itu artinya mereka memiliki kepercayaan, memiliki sikap, memiliki keberanian, dan menunjukkan karakter," kata Jovicic usai laga kedua final IBL 2023 di GOR C-Tra Arena Bandung, Sabtu, dikutip dari keterangan resmi.
Sang pelatih meyakini apabila para pemainnya mencapai beberapa laga final di beberapa musim ke depan, mereka akan meraih gelar juara. Jovicic juga mengakui bahwa Prawira telah unggul di beberapa aspek pada laga kedua Final IBL 2023 ini, seperti dalam hal rebound, konversi turnover menjadi poin, penempatan posisi pemain yang bagus, dan memanfaatkan momen ketidakhadiran big man Pelita Jaya di lapangan. "Selamat kepada Prawira, dan terima kasih kepada para penggemar yang sudah datang dan mendukung kami sepanjang musim," kata dia.
Kapten tim Pelita Jaya Andakara Prastawa juga mengakui bahwa timnya tak bisa menggungguli Prawira di beberapa aspek baik di gim pertama Jakarta maupun laga kedua di Bandung.
Prastawa menyebut kekurangan Pelita Jaya di gim pertama adalah akurasi free throw yang rendah, sementara di laga kedua ini adalah kalah jumlah rebound dari Prawira. "Banyak kesalahan-kesalahan kecil yang harusnya bisa kita perbaiki, dan mereka bisa konversiin menjadi poin buat mereka," kata Prastawa.
Baca juga: IBL 2023: Menpora apresiasi format laga kandang-tandang
Baca juga: Pelita Jaya ke final IBL 2023
Prawira Harum Bandung menjadi juara IBL 2023 setelah menang atas Pelita Jaya dengan skor 65-74 di Jakarta, dan 63-58 pada laga di Bandung. Kemenangan ini merupakan yang pertama kali diraih oleh tim basket asal Bandung di era kompetisi bola basket nasional berganti nama jadi Indonesia Basketball League (IBL).
Terakhir kali tim basket asal Bandung juara di level nasional yaitu pada tahun 1998, atau 25 tahun yang lalu, saat timnya bernama Panasia Indosyntec dan kompetisinya masih bernama Kobatama.
"Saya bangga dengan para pemain saya. Mereka melakukan tembakan, itu artinya mereka memiliki kepercayaan, memiliki sikap, memiliki keberanian, dan menunjukkan karakter," kata Jovicic usai laga kedua final IBL 2023 di GOR C-Tra Arena Bandung, Sabtu, dikutip dari keterangan resmi.
Sang pelatih meyakini apabila para pemainnya mencapai beberapa laga final di beberapa musim ke depan, mereka akan meraih gelar juara. Jovicic juga mengakui bahwa Prawira telah unggul di beberapa aspek pada laga kedua Final IBL 2023 ini, seperti dalam hal rebound, konversi turnover menjadi poin, penempatan posisi pemain yang bagus, dan memanfaatkan momen ketidakhadiran big man Pelita Jaya di lapangan. "Selamat kepada Prawira, dan terima kasih kepada para penggemar yang sudah datang dan mendukung kami sepanjang musim," kata dia.
Kapten tim Pelita Jaya Andakara Prastawa juga mengakui bahwa timnya tak bisa menggungguli Prawira di beberapa aspek baik di gim pertama Jakarta maupun laga kedua di Bandung.
Prastawa menyebut kekurangan Pelita Jaya di gim pertama adalah akurasi free throw yang rendah, sementara di laga kedua ini adalah kalah jumlah rebound dari Prawira. "Banyak kesalahan-kesalahan kecil yang harusnya bisa kita perbaiki, dan mereka bisa konversiin menjadi poin buat mereka," kata Prastawa.
Baca juga: IBL 2023: Menpora apresiasi format laga kandang-tandang
Baca juga: Pelita Jaya ke final IBL 2023
Prawira Harum Bandung menjadi juara IBL 2023 setelah menang atas Pelita Jaya dengan skor 65-74 di Jakarta, dan 63-58 pada laga di Bandung. Kemenangan ini merupakan yang pertama kali diraih oleh tim basket asal Bandung di era kompetisi bola basket nasional berganti nama jadi Indonesia Basketball League (IBL).
Terakhir kali tim basket asal Bandung juara di level nasional yaitu pada tahun 1998, atau 25 tahun yang lalu, saat timnya bernama Panasia Indosyntec dan kompetisinya masih bernama Kobatama.