Cimahi (ANTARA) - Sebanyak 35 ambulans dioperasikan untuk mengevakuasi warga yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari satu acara yang berlangsung Sabtu (22/7) di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat.
"Total ambulans kelurahan itu ada 15, tapi yang dipakai ada delapan unit. Ditambah bantuan dari komunitas dan relawan ada 35 ambulans (yang digunakan)," kata Ketua Layanan Siaga Kota Cimahi Yopi Yana di Cimahi, Senin. "Per ambulans itu rata-rata antar pasien ke rumah sakit empat sampai lima kali. Ada yang dijemput di rumah, ada yang dari Kelurahan (Padasuka)," kata dia.
Yopi menyampaikan bahwa kejadian keracunan diketahui pada Minggu (23/7) sekitar pukul 01.00 WIB, ketika warga meminta bantuan ambulans untuk mengantar orang yang mengalami gejala serupa keracunan seperti diare, pusing, mual, dan muntah.
Orang-orang yang mengalami gejala keracunan diketahui sebelumnya mengonsumsi nasi dus dari acara reses anggota DPRD Kota Cimahi yang berlangsung di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, pada Sabtu (22/7). "Kan acara resesnya itu hari Sabtu (22/7), Minggu dini hari mulai ada yang laporan dengan berbagai gejala," kata Yopi, yang juga pengemudi ambulans.
Menurut dia, warga yang mengalami gejala serupa keracunan berdatangan ke Kelurahan Padasuka dari Minggu pagi hingga malam sehingga kondisinya terasa mencekam. "Hampir seluruhnya ambulans siaga milik semua kelurahan di Kota Cimahi pun akhirnya dikerahkan, karena pasien semakin membeludak," katanya.
Menurut dia, orang-orang yang mengalami gejala serupa keracunan langsung dibawa ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kota Cimahi supaya bisa segera mendapat pertolongan karena puskesmas terdekat hari itu tutup. "Sebab kondisinya pasien terus bertambah, akhirnya diminta bantuan ambulans tambahan kepada wilayah di Bandung Barat dan relawan," katanya.
Jumlah orang yang mengalami gejala serupa keracunan setelah mengonsumsi makanan dari acara reses anggota DPRD di Kelurahan Padasuka dilaporkan sekitar 300 orang, yang berasal dari Kelurahan Setiamanah, Kelurahan Cimahi, dan Kelurahan Padasuka.
Warga yang mengalami gejala serupa keracunan hingga Senin siang masih berdatangan ke Puskesmas Padasuka, yang dijadikan sebagai Posko Penanganan Keracunan Makanan. Sebagian warga yang mengalami gejala serupa keracunan hanya membutuhkan rawat jalan. Namun, ada pula pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan sehingga diantar ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Baca juga: Tangerang sediakan mobil jenazah layanan gratis
Baca juga: Polisi beri sanksi bagi WNA Arab halangi ambulans
Dalam upaya mencari tahu penyebab keracunan, Puskesmas Padasuka pada Minggu (23/7) sudah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang yang mengalami gejala keracunan ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Puskesmas masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dari laboratorium.
"Total ambulans kelurahan itu ada 15, tapi yang dipakai ada delapan unit. Ditambah bantuan dari komunitas dan relawan ada 35 ambulans (yang digunakan)," kata Ketua Layanan Siaga Kota Cimahi Yopi Yana di Cimahi, Senin. "Per ambulans itu rata-rata antar pasien ke rumah sakit empat sampai lima kali. Ada yang dijemput di rumah, ada yang dari Kelurahan (Padasuka)," kata dia.
Yopi menyampaikan bahwa kejadian keracunan diketahui pada Minggu (23/7) sekitar pukul 01.00 WIB, ketika warga meminta bantuan ambulans untuk mengantar orang yang mengalami gejala serupa keracunan seperti diare, pusing, mual, dan muntah.
Orang-orang yang mengalami gejala keracunan diketahui sebelumnya mengonsumsi nasi dus dari acara reses anggota DPRD Kota Cimahi yang berlangsung di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, pada Sabtu (22/7). "Kan acara resesnya itu hari Sabtu (22/7), Minggu dini hari mulai ada yang laporan dengan berbagai gejala," kata Yopi, yang juga pengemudi ambulans.
Menurut dia, warga yang mengalami gejala serupa keracunan berdatangan ke Kelurahan Padasuka dari Minggu pagi hingga malam sehingga kondisinya terasa mencekam. "Hampir seluruhnya ambulans siaga milik semua kelurahan di Kota Cimahi pun akhirnya dikerahkan, karena pasien semakin membeludak," katanya.
Menurut dia, orang-orang yang mengalami gejala serupa keracunan langsung dibawa ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kota Cimahi supaya bisa segera mendapat pertolongan karena puskesmas terdekat hari itu tutup. "Sebab kondisinya pasien terus bertambah, akhirnya diminta bantuan ambulans tambahan kepada wilayah di Bandung Barat dan relawan," katanya.
Jumlah orang yang mengalami gejala serupa keracunan setelah mengonsumsi makanan dari acara reses anggota DPRD di Kelurahan Padasuka dilaporkan sekitar 300 orang, yang berasal dari Kelurahan Setiamanah, Kelurahan Cimahi, dan Kelurahan Padasuka.
Warga yang mengalami gejala serupa keracunan hingga Senin siang masih berdatangan ke Puskesmas Padasuka, yang dijadikan sebagai Posko Penanganan Keracunan Makanan. Sebagian warga yang mengalami gejala serupa keracunan hanya membutuhkan rawat jalan. Namun, ada pula pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan sehingga diantar ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Baca juga: Tangerang sediakan mobil jenazah layanan gratis
Baca juga: Polisi beri sanksi bagi WNA Arab halangi ambulans
Dalam upaya mencari tahu penyebab keracunan, Puskesmas Padasuka pada Minggu (23/7) sudah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang yang mengalami gejala keracunan ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat. Puskesmas masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dari laboratorium.