Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan Program Sedekah Telur dari para peserta didik baru untuk membantu penanganan kasus balita stunting di daerah itu.
"Kegiatan ini sekaligus bagian pembentukan karakter siswa agar memiliki empati terhadap teman atau anak-anak yang stunting dan gizi kurang," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Kamis.
Dia mengatakan program ini khusus untuk siswa baru yang sudah lolos dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024, baik untuk tingkat TK, SD, maupun SMP.
"Satu siswa baru kita minta secara sukarela bawa satu butir telur bagi yang mampu. Jika tidak mampu, siswa boleh tidak bawa," katanya.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan itu, katanya, saat ini sudah terhimpun 9.000 butir atau 300 tatakan (tray). Satu tray berisi 30 butir.
Telur yang sudah terhimpun tersebut, merupakan sisa telur yang sudah dibagi di sekolah-sekolah, yang memiliki siswa dengan indikasi kurang tinggi atau gizi kurang.
"Jadi telur yang dihimpun sekolah dari siswa baru, diberikan kembali ke siswa yang dinilai membutuhkan. Sisanya 300 tray di bawa ke kantor kami," katanya.
Rencananya, 300 tray atau 9.000 butir telur yang dihimpun tersebut akan dibagi ke balita stunting di enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Masing-masing kecamatan akan mendapat 50 tray atau 1.500 butir telur," katanya.
Untuk pendistribusian, kata Yusuf, Disdik akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Bunda PAUD Kota Mataram sebab data sasaran kasus stunting ada di Dinas Kesehatan.
"Kita harapkan melalui program ini, target pendidikan karakter dengan mengedepankan esensi dan makna terhadap moral serta akhlak tercapai sehingga mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik," katanya.
"Kegiatan ini sekaligus bagian pembentukan karakter siswa agar memiliki empati terhadap teman atau anak-anak yang stunting dan gizi kurang," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Kamis.
Dia mengatakan program ini khusus untuk siswa baru yang sudah lolos dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024, baik untuk tingkat TK, SD, maupun SMP.
"Satu siswa baru kita minta secara sukarela bawa satu butir telur bagi yang mampu. Jika tidak mampu, siswa boleh tidak bawa," katanya.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan itu, katanya, saat ini sudah terhimpun 9.000 butir atau 300 tatakan (tray). Satu tray berisi 30 butir.
Telur yang sudah terhimpun tersebut, merupakan sisa telur yang sudah dibagi di sekolah-sekolah, yang memiliki siswa dengan indikasi kurang tinggi atau gizi kurang.
"Jadi telur yang dihimpun sekolah dari siswa baru, diberikan kembali ke siswa yang dinilai membutuhkan. Sisanya 300 tray di bawa ke kantor kami," katanya.
Rencananya, 300 tray atau 9.000 butir telur yang dihimpun tersebut akan dibagi ke balita stunting di enam kecamatan se-Kota Mataram.
"Masing-masing kecamatan akan mendapat 50 tray atau 1.500 butir telur," katanya.
Untuk pendistribusian, kata Yusuf, Disdik akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Bunda PAUD Kota Mataram sebab data sasaran kasus stunting ada di Dinas Kesehatan.
"Kita harapkan melalui program ini, target pendidikan karakter dengan mengedepankan esensi dan makna terhadap moral serta akhlak tercapai sehingga mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik," katanya.