Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyebut pertumbuhan rute penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang dan Bandara Kualanamu, Deli Serdang semakin kuat di tengah periode pemulihan pasca pandemi COVID-19.

"Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu sebagai hub memiliki jaringan penerbangan yang lebih luas dari bandara-bandara lainnya. Penumpang pesawat dapat terbang ke Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Kualanamu untuk transit dan melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu

Sejalan dengan hal tersebut, dua bandara tersebut memiliki peran penting untuk turut memberikan dampak positif bagi bandara-bandara lainnya dan menjadi motor pemulihan penerbangan.

Dua bandara hub (pengumpul penerbangan) itu terus membuka rute penerbangan baru, mengaktifkan kembali rute yang sempat ditutup saat pandemi, dan menambah frekuensi penerbangan di rute eksisting.

Pada awal Agustus 2023, dua bandara itu membuka rute-rute internasional. Bandara Soekarno-Hatta membuka rute Jakarta-Ho Chi Minh City (Vietnam) yang dilayani oleh maskapai Vietjet Air mulai 5 Agustus 2023. Kemudian, pada 7 Agustus 2023 dibuka rute Jakarta-Mumbai (India) oleh IndiGo Airlines. Lalu, di Bandara Kualanamu dibuka rute Medan-Chennai (India) mulai 11 Agustus 2023 oleh Batik Air.

Selain itu, pada September mendatang juga akan hadir rute Medan dari dan ke salah satu kota di India oleh IndiGo Airlines. Awaluddin mengatakan dibukanya sejumlah rute internasional itu sebagai upaya perseroan memperkuat konektivitas di kedua bandara.

"Pembukaan rute internasional ini semakin memperkuat Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu sebagai hub, yang menghubungkan pebisnis dan wisatawan dari luar negeri ke banyak destinasi domestik," kata dia.

Ia menuturkan peningkatan konektivitas internasional juga sebagai upaya AP II mengoptimalkan alat produksi, yakni slot time penerbangan (waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat di bandara) guna meningkatkan aspek niaga (commerce).

"Di dalam periode pemulihan penerbangan saat ini, permintaan perjalanan di rute domestik dan internasional meningkat. AP II bersama stakeholder berupaya untuk mengelola dan mengakomodir tingginya permintaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan memperhatikan aspek commerce," tuturnya.

Baca juga: Semua Jamaah haji asal NTB telah pulang
Baca juga: Bandara Tjilik Riwut aktifkan kembali fasilitas inap

Adapun pada 2023 ini selepas pandemi COVID-19, kontribusi jumlah penumpang internasional meningkat menjadi 24 persen dibandingkan saat pandemi masih berlangsung pada 2022 lalu sebesar 22 persen.

"Saat ini, komposisi penumpang pesawat di bandara AP II secara kumulatif ialah penumpang domestik mencapai 76 persen dan penumpang internasional 24 persen. Pada tahun lalu, saat masih pandemi, komposisinya adalah penumpang domestik 78 persen dan penumpang internasional 22 persen," ujar Awaluddin.



 

Pewarta : Benardy Ferdiansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024