Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Nusa Tenggara Barat (Disnakeswan NTB) Muhammad Riadi mengungkapkan Pulau Sumbawa belum bebas dari penyakit rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing. "Pulau Sumbawa belum bebas dari rabies," ujar Riadi, usai menghadiri peringatan HUT ke-78 RI di Kantor Gubernur NTB, di Mataram, Kamis.
Ia menyatakan untuk NTB hanya Pulau Lombok yang dinyatakan terbebas dari penyakit rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing itu. "Yang bebas dari rabies itu hanya Pulau Lombok untuk NTB," kata Riadi lagi.
Terkait adanya serangan anjing yang menimpa salah seorang warga di Desa Ta’a, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu atas nama Harjah (45) yang digigit anjing secara tiba-tiba. Pihaknya mengaku belum menerima laporan dari dinas terkait di Kabupaten Dompu. "Nanti saya cek dulu, karena saya belum terima laporannya," katanya pula.
Sebelumnya, seorang warga Desa Ta’a, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu atas nama Harjah (45), digigit anjing rabies secara tiba-tiba. Kapolsek Kempo Iptu Akhmad Marzuki, Rabu (16/8), mengatakan, telah terjadi gigitan anjing terindikasi rabies, saat kejadian korban tengah berjalan tiba-tiba saja diserang dan digigit anjing. “Salah satu warga jadi korban buasnya anjing tersebut," katanya lagi.
Kronologisnya, kata Kapolsek, sebelumnya posisi anjing diikat dan terlepas dengan sendirinya, kemudian oleh pemiliknya AR beserta warga berusaha menangkap anjing tersebut. Dari arah yang sama, korban Harjah sedang berjalan lantas diserang dan sempat digigit oleh anjing tersebut.
"Atas kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke Puskesmas Kempo oleh beberapa warga untuk penanganan medis," katanya. Menurut Kapolsek, menurut keterangan warga, anjing tersebut sempat akan menggigit salah satu warga lain, namun anjing tersebut sempat diusir warga dimaksud. "Kemudian anjing tersebut lari dan menyerang korban," kata dia.
Baca juga: Polisi imbau warga Dompu NTB waspada gigitan anjing rabies
Baca juga: Waspada gigitan anjing di Dompu: Ny Harjah pun jadi korban
Setelah itu anjing tersebut dapat dibekuk, bahkan kemudian dibunuh oleh warga dan sudah dikuburkan. Akan tetapi, untuk keperluan medis, Kapolsek berkoordinasi dengan pihak UPTD Peternakan Kempo dan akan melakukan cek sampel otak terhadap anjing tersebut. "Proses pengambilan sampel otak anjing yang usianya 5-6 bulan oleh petugas UPTD Peternakan Kempo berjalan lancar," katanya.
Ia menyatakan untuk NTB hanya Pulau Lombok yang dinyatakan terbebas dari penyakit rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing itu. "Yang bebas dari rabies itu hanya Pulau Lombok untuk NTB," kata Riadi lagi.
Terkait adanya serangan anjing yang menimpa salah seorang warga di Desa Ta’a, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu atas nama Harjah (45) yang digigit anjing secara tiba-tiba. Pihaknya mengaku belum menerima laporan dari dinas terkait di Kabupaten Dompu. "Nanti saya cek dulu, karena saya belum terima laporannya," katanya pula.
Sebelumnya, seorang warga Desa Ta’a, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu atas nama Harjah (45), digigit anjing rabies secara tiba-tiba. Kapolsek Kempo Iptu Akhmad Marzuki, Rabu (16/8), mengatakan, telah terjadi gigitan anjing terindikasi rabies, saat kejadian korban tengah berjalan tiba-tiba saja diserang dan digigit anjing. “Salah satu warga jadi korban buasnya anjing tersebut," katanya lagi.
Kronologisnya, kata Kapolsek, sebelumnya posisi anjing diikat dan terlepas dengan sendirinya, kemudian oleh pemiliknya AR beserta warga berusaha menangkap anjing tersebut. Dari arah yang sama, korban Harjah sedang berjalan lantas diserang dan sempat digigit oleh anjing tersebut.
"Atas kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke Puskesmas Kempo oleh beberapa warga untuk penanganan medis," katanya. Menurut Kapolsek, menurut keterangan warga, anjing tersebut sempat akan menggigit salah satu warga lain, namun anjing tersebut sempat diusir warga dimaksud. "Kemudian anjing tersebut lari dan menyerang korban," kata dia.
Baca juga: Polisi imbau warga Dompu NTB waspada gigitan anjing rabies
Baca juga: Waspada gigitan anjing di Dompu: Ny Harjah pun jadi korban
Setelah itu anjing tersebut dapat dibekuk, bahkan kemudian dibunuh oleh warga dan sudah dikuburkan. Akan tetapi, untuk keperluan medis, Kapolsek berkoordinasi dengan pihak UPTD Peternakan Kempo dan akan melakukan cek sampel otak terhadap anjing tersebut. "Proses pengambilan sampel otak anjing yang usianya 5-6 bulan oleh petugas UPTD Peternakan Kempo berjalan lancar," katanya.