Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, merangkap Irlandia, dan International Maritime Organization (IMO), Kerajaan Inggris, menggelar “Pasar Rakyat” guna menyatukan komunitas Indonesia dalam rangkaian perayaan HUT ke-78 RI penuh kehangatan yang diselenggarakan di Queens Park Community School.
Gelaran tersebut menghadirkan bazar beragam penganan khas Indonesia di antaranya sate, bakso, rendang Minang, es cendol, dan kopi Gayo. Tak hanya itu, "Pasar Rakyat" juga menampilkan sejumlah seniman penampil asal Indonesia.
"Kami menggelar 'Pasar Rakyat' dalam rangka merayakan Kemerdekaan ke-78 RI. Karena animo dari komunitas Indonesia yang sangat tinggi, maka kami sengaja menyewa tempat ini yaitu sebuah sekolah agar bisa menampung berbagai aktivitas yang meriah," kata Duta Besar RI untuk London, merangkap Irlandia, dan IMO, Desra Percaya, kepada ANTARA di London, Minggu petang.
KBRI di London, merangkap Irlandia, dan International Maritime Organization (IMO), Kerajaan Inggris, menggelar “Pasar Rakyat” dalam rangkaian perayaan HUT ke-78 RI di Queens Park Community School, Minggu (20/8). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Desra mengatakan bahwa komunitas Indonesia di London terbilang sangat cinta budaya, utamanya musik. Tak heran bila pada perayaan kemerdekaan kali ini, pihak KBRI London mengundang beberapa seniman musik lokal, termasuk menghadirkan band spesialis lagu-lagu The Beatles, G-Pluck.
"Selama ini, ada beberapa seniman Indonesia yang bermain di West End dan kami mengundang mereka untuk tampil kali ini. Puncak penampilan acara ini adalah G-Pluck dari Jakarta. Kami sengaja menghadirkan G-Pluck sebagai pemuncak dan alhamduillah animo orang-orang semakin tinggi, mereka maju ke depan panggung. Luar biasa," imbuh Desra.
Ia menjelaskan bahwa saat ini di wilayah United Kingdom, terdapat sekitar 10 ribu orang anggota komunitas Indonesia yang sangat beragam. Tetapi keragaman tersebut melebur menjadi satu ketika G-Pluck sukses mengajak mereka bernyanyi bersama. "Keberagaman itu menjadi seolah tidak ada arti karena semua bergoyang dan berdendang di sini. Sangat positif," jelasnya.
Desra berharap G-Pluck dapat kembali singgah di London, Inggris pada waktu mendatang untuk menyapa komunitas Indonesia yang ada di negara tersebut. "G-Pluck harus tetap berkarya, tampil, dan jangan lupa menyebarkan pesan sebagai salah satu duta besar Indonesia. G-Pluck harus membawa nama baik negara dengan menggunakan platform musik. Maju terus dan jaya," tegasnya.
Baca juga: Tingkatkan kerja sama Sister City Yogyakarta-Ismailia
Baca juga: KBRI untuk Singapura tampilkan keragaman Indonesia dalam Festival Anggrek ASEAN
Sementara itu, salah satu anggota komunitas Indonesia di London, Hariyanto, mengatakan bahwa hubungan yang terjalin dalam komunitas tersebut semakin baik dari waktu ke waktu. "Apalagi ketika Pak Desra menjadi duta besar, saya rasa beliau mampu menggabungkan semua bagian komunitas lewat acara semacam ini. Acara ini menyewa tempat umum area terbuka luas dengan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan keakraban, sekaligus semakin mengenalkan komunitas Indonesia kepada warga London lainnya. Acara ini sangat bagus dan saya senang Pak Desra bisa menyatukan komunitas Indonesia di sini,” jelasnya.
Gelaran tersebut menghadirkan bazar beragam penganan khas Indonesia di antaranya sate, bakso, rendang Minang, es cendol, dan kopi Gayo. Tak hanya itu, "Pasar Rakyat" juga menampilkan sejumlah seniman penampil asal Indonesia.
"Kami menggelar 'Pasar Rakyat' dalam rangka merayakan Kemerdekaan ke-78 RI. Karena animo dari komunitas Indonesia yang sangat tinggi, maka kami sengaja menyewa tempat ini yaitu sebuah sekolah agar bisa menampung berbagai aktivitas yang meriah," kata Duta Besar RI untuk London, merangkap Irlandia, dan IMO, Desra Percaya, kepada ANTARA di London, Minggu petang.
Desra mengatakan bahwa komunitas Indonesia di London terbilang sangat cinta budaya, utamanya musik. Tak heran bila pada perayaan kemerdekaan kali ini, pihak KBRI London mengundang beberapa seniman musik lokal, termasuk menghadirkan band spesialis lagu-lagu The Beatles, G-Pluck.
"Selama ini, ada beberapa seniman Indonesia yang bermain di West End dan kami mengundang mereka untuk tampil kali ini. Puncak penampilan acara ini adalah G-Pluck dari Jakarta. Kami sengaja menghadirkan G-Pluck sebagai pemuncak dan alhamduillah animo orang-orang semakin tinggi, mereka maju ke depan panggung. Luar biasa," imbuh Desra.
Ia menjelaskan bahwa saat ini di wilayah United Kingdom, terdapat sekitar 10 ribu orang anggota komunitas Indonesia yang sangat beragam. Tetapi keragaman tersebut melebur menjadi satu ketika G-Pluck sukses mengajak mereka bernyanyi bersama. "Keberagaman itu menjadi seolah tidak ada arti karena semua bergoyang dan berdendang di sini. Sangat positif," jelasnya.
Desra berharap G-Pluck dapat kembali singgah di London, Inggris pada waktu mendatang untuk menyapa komunitas Indonesia yang ada di negara tersebut. "G-Pluck harus tetap berkarya, tampil, dan jangan lupa menyebarkan pesan sebagai salah satu duta besar Indonesia. G-Pluck harus membawa nama baik negara dengan menggunakan platform musik. Maju terus dan jaya," tegasnya.
Baca juga: Tingkatkan kerja sama Sister City Yogyakarta-Ismailia
Baca juga: KBRI untuk Singapura tampilkan keragaman Indonesia dalam Festival Anggrek ASEAN
Sementara itu, salah satu anggota komunitas Indonesia di London, Hariyanto, mengatakan bahwa hubungan yang terjalin dalam komunitas tersebut semakin baik dari waktu ke waktu. "Apalagi ketika Pak Desra menjadi duta besar, saya rasa beliau mampu menggabungkan semua bagian komunitas lewat acara semacam ini. Acara ini menyewa tempat umum area terbuka luas dengan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan keakraban, sekaligus semakin mengenalkan komunitas Indonesia kepada warga London lainnya. Acara ini sangat bagus dan saya senang Pak Desra bisa menyatukan komunitas Indonesia di sini,” jelasnya.