Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Sebanyak 78 mahasiswa/mahasiswi Lansia dari Sekolah Lansia Anggrek Desa Nyerot, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diwisuda, setelah selesai melaksanakan pembelajaran.
Bupati Lombok Tengah H Lalu Fathul Bahri di Praya, Sabtu mengapresiasi wisudawan wisudawati yang masih semangat dan gigih untuk bersekolah meskipun usia sudah tidak lagi muda, sebab menuntut ilmu itu tidak pernah berhenti.
"Dari 78 wisudawan dan wisudawati itu 70 persen adalah perempuan, usia harapan hidup perempuan itu lebih banyak dibandingkan laki laki," katanya saat menghadiri acara wisuda sekolah lansia di Pendopo Bupati Lombok Tengah, Sabtu
Ia mengatakan, kepada para pengelola dan dosen, saya sampaikan ucapan terimakasih yang telah penuh kesabaran membimbing mengajarkan Lansia hingga selesai melaksanakan pendidikan.
Bupati sendiri mengaku kaget mendengar ada wisuda lansia, ini bagi Bupati adalah yang pertama kali dalam sejarah.
" Saya kaget mendengar lansia diwisuda, sebenarnya saya ada acara lain namun saya wakilkan demi ibu-ibu bapak kita yang lansia sesuai perintah Allah untuk memuliakan orang tua, orang yang berilmu atau guru. Artinya betapa mulianya para orang tua dan guru guru kita," jelasnya.
Untuk itu perlu diapresiasi, karena itu Bupati meminta kepala sekolah atau pengelola untuk menemuinya di kantor bupati.
Menuntut ilmu tidak mengenal usia, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, katanya.
Karena itu, dia berharap sekolah lansia ini tidak hanya ada di Kecamatan Jonggat saja tetapi juga di kecamatan lain di Kabupaten Lombok Tengah.
"Kepala Sekolah atau pengelola, besok ke kantor, mau tidak mau harus dibantu, kita berikan hibah" katanya.
Sementara itu, Ketua Pokja BKKBN Perwakilan Provinsi NTB Mia Oktora dalam laporannya mengatakan, Sekolah Lansia minimal punya satu sekolah setiap kabupaten sesuai dengan permintaan pemerintah Pusat karena itu, Sekolah Lansia Anggrek ini dibentuk dan pertama di Provinsi NTB.
"Tujuannya adalah untuk pembelajaran bagi lansia, untuk mewujudkan Lansia yang smart, mandiri aktif dan bermartabat, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan dapat kehidupan sosial yang baik," katanya
Menurut Oktaria, sebanyak jumlah pendaftar awalnya sebanyak 75 orang tetapi bertambah tiga orang menjadi 78 orang dengan rincian perempuan 65 orang dan laki 13 orang dengan usia termuda 53 tahun dan tertua 86 tahun. Dalam perjalanannya satu orang meninggal dunia namun diganti istrinya karena merasakan manfaatnya selama sekolah.
"Jenjang pendidikan adalah S1 atau
Standar Satu dengan 12 kali pertemuan dan 1 Kurikulum. Selama menempuh pendidikan, tingkat kehadiran mahasiswa dan mahasiswi 80 persen sehingga 78 Mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Lansia Anggrek dinyatakan lulus semua," katanya.
Bupati Lombok Tengah H Lalu Fathul Bahri di Praya, Sabtu mengapresiasi wisudawan wisudawati yang masih semangat dan gigih untuk bersekolah meskipun usia sudah tidak lagi muda, sebab menuntut ilmu itu tidak pernah berhenti.
"Dari 78 wisudawan dan wisudawati itu 70 persen adalah perempuan, usia harapan hidup perempuan itu lebih banyak dibandingkan laki laki," katanya saat menghadiri acara wisuda sekolah lansia di Pendopo Bupati Lombok Tengah, Sabtu
Ia mengatakan, kepada para pengelola dan dosen, saya sampaikan ucapan terimakasih yang telah penuh kesabaran membimbing mengajarkan Lansia hingga selesai melaksanakan pendidikan.
Bupati sendiri mengaku kaget mendengar ada wisuda lansia, ini bagi Bupati adalah yang pertama kali dalam sejarah.
" Saya kaget mendengar lansia diwisuda, sebenarnya saya ada acara lain namun saya wakilkan demi ibu-ibu bapak kita yang lansia sesuai perintah Allah untuk memuliakan orang tua, orang yang berilmu atau guru. Artinya betapa mulianya para orang tua dan guru guru kita," jelasnya.
Untuk itu perlu diapresiasi, karena itu Bupati meminta kepala sekolah atau pengelola untuk menemuinya di kantor bupati.
Menuntut ilmu tidak mengenal usia, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, katanya.
Karena itu, dia berharap sekolah lansia ini tidak hanya ada di Kecamatan Jonggat saja tetapi juga di kecamatan lain di Kabupaten Lombok Tengah.
"Kepala Sekolah atau pengelola, besok ke kantor, mau tidak mau harus dibantu, kita berikan hibah" katanya.
Sementara itu, Ketua Pokja BKKBN Perwakilan Provinsi NTB Mia Oktora dalam laporannya mengatakan, Sekolah Lansia minimal punya satu sekolah setiap kabupaten sesuai dengan permintaan pemerintah Pusat karena itu, Sekolah Lansia Anggrek ini dibentuk dan pertama di Provinsi NTB.
"Tujuannya adalah untuk pembelajaran bagi lansia, untuk mewujudkan Lansia yang smart, mandiri aktif dan bermartabat, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan dapat kehidupan sosial yang baik," katanya
Menurut Oktaria, sebanyak jumlah pendaftar awalnya sebanyak 75 orang tetapi bertambah tiga orang menjadi 78 orang dengan rincian perempuan 65 orang dan laki 13 orang dengan usia termuda 53 tahun dan tertua 86 tahun. Dalam perjalanannya satu orang meninggal dunia namun diganti istrinya karena merasakan manfaatnya selama sekolah.
"Jenjang pendidikan adalah S1 atau
Standar Satu dengan 12 kali pertemuan dan 1 Kurikulum. Selama menempuh pendidikan, tingkat kehadiran mahasiswa dan mahasiswi 80 persen sehingga 78 Mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Lansia Anggrek dinyatakan lulus semua," katanya.