Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana meminta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman setempat menambah petugas di "Tabako" (Taman Bawak Kokok) atau Taman Bawah Kali Jangkuk di Sukaraja Ampenan guna menjaga serta menghindari aksi vandalisme.
"Jika vandalisme diduga terjadi malam hari, saya minta petugas di sana ditambah untuk jaga malam," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Hal tersebut disampaikan menyikapi kondisi Tabako yang saat ini memprihatinkan sebab selain rusak, sejumlah fasilitas dan aksesori di taman tersebut juga hilang.
Padahal pembangunan Tabako sekaligus penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jangkuk bagian selatan menggunakan anggaran sekitar Rp9 miliar dari Kementerian PUPR tahun 2020.
Wali kota mengatakan, penambahan petugas di taman tersebut sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Mataram dalam menjaga dan memelihara aset yang sudah terbangun.
"Apalagi, pembangunan Taman Tabako ini dibantu oleh pemerintah pusat dan menjadi salah satu program strategis pada tahun 2019-2020," katanya.
Diakuinya, selama ini Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), sudah melakukan pemeliharaan dengan memperbaiki fasilitas yang rusak dan mengganti yang hilang.
"Hanya saja, keterbatasan petugas yang ditempatkan hanya pagi sampai sore sehingga tidak dapat mengawasi pada malam hari. Jadi, kita minta Disperkim tambah petugas sebagai bentuk tanggung jawab untuk keamanan aset itu," katanya.
Di sisi lain, wali kota mengatakan, Taman Tabako merupakan salah satu taman yang dibangun dengan menata sempadan Sungai Jangkuk agar bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik tempat rekreasi, olahraga, edukasi, serta berbagai kegiatan masyarakat lainnya.
"Keberadaan Tabako juga mampu menambah ruang terbuka hijau di Mataram," katanya.
Sementara Kepala Disperkim Kota Mataram M Nazaruddin Fikri yang dikonfirmasi menyatakan siap untuk menambah petugas di Taman Tabako.
"Kami segera menempatkan petugas jaga malam. Kalau ada jaga malam setidaknya bisa mencegah niat aksi vandalisme," katanya.
"Jika vandalisme diduga terjadi malam hari, saya minta petugas di sana ditambah untuk jaga malam," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Hal tersebut disampaikan menyikapi kondisi Tabako yang saat ini memprihatinkan sebab selain rusak, sejumlah fasilitas dan aksesori di taman tersebut juga hilang.
Padahal pembangunan Tabako sekaligus penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jangkuk bagian selatan menggunakan anggaran sekitar Rp9 miliar dari Kementerian PUPR tahun 2020.
Wali kota mengatakan, penambahan petugas di taman tersebut sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Kota Mataram dalam menjaga dan memelihara aset yang sudah terbangun.
"Apalagi, pembangunan Taman Tabako ini dibantu oleh pemerintah pusat dan menjadi salah satu program strategis pada tahun 2019-2020," katanya.
Diakuinya, selama ini Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim), sudah melakukan pemeliharaan dengan memperbaiki fasilitas yang rusak dan mengganti yang hilang.
"Hanya saja, keterbatasan petugas yang ditempatkan hanya pagi sampai sore sehingga tidak dapat mengawasi pada malam hari. Jadi, kita minta Disperkim tambah petugas sebagai bentuk tanggung jawab untuk keamanan aset itu," katanya.
Di sisi lain, wali kota mengatakan, Taman Tabako merupakan salah satu taman yang dibangun dengan menata sempadan Sungai Jangkuk agar bisa dimanfaatkan sebagai ruang publik tempat rekreasi, olahraga, edukasi, serta berbagai kegiatan masyarakat lainnya.
"Keberadaan Tabako juga mampu menambah ruang terbuka hijau di Mataram," katanya.
Sementara Kepala Disperkim Kota Mataram M Nazaruddin Fikri yang dikonfirmasi menyatakan siap untuk menambah petugas di Taman Tabako.
"Kami segera menempatkan petugas jaga malam. Kalau ada jaga malam setidaknya bisa mencegah niat aksi vandalisme," katanya.